UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Merapi Mengalami 26 kali Gempa Guguran
UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Merapi, Semeru, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Merapi mengalami 26 kali gempa guguran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Sabtu (5/3/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan siang ini, gunung Merapi mengalami 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-25 mm.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Sabtu (5/3/2022) periode pengamatan 06.00-12.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-30 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga mendung, angin lemah hingga sedang ke arah timur.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 23-26°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 564-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 76-86%, dengan intensitas curah hujan 15 mm per hari.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 26 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-25 mm dan lama gempa 41-139 detik.
Selain itu tercatat dua kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-4 mm, S-P 0.5-0.6 detik dan lama gempa 8 detik.
Catatan lainnya adalah satu kali gempa Vulkanik Dangkal dengan amplitudo 67 mm, dan lama gempa 13 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro.
Guguran lava dan awan panas juga bergerak sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.
Bahaya lain yang harus diwaspadai masyarakat yaitu bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Aktivitas penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III direkomendasikan untuk dihentikan.
Sedangkan untuk pelaku wisata, direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Mengenal Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia dan Manfaatnya
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau berawan, angin lemah ke arah barat.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 20-30°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat enam kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 16-22 mm, dan lama gempa 75-100 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Kementan Siapkan Benih Sumber Kedelai yang Adaptif Lingkungan Tropis
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Laporan pengamatan lainnya, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 50-200 meter dari puncak.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah selatan dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-25°C, dengan intensitas curah hujan 1 mm per hari.
Catatan kegempaan siang hari ini nihil.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan pengunjung/wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah hingga mendung, angin lemah ke arah timur dan barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 25,6-30,6°C, dengan kelembaban 64,6-76,9%.
Pengamatan kegempaan yang terjadi yaitu tujuh kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 19-30.4 mm, dan lama gempa 35.4-69.8 detik.
Catatan kedua yaitu 16 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3.1-13.2 mm, dan lama gempa 28.7-100 detik.
Selanjutnya, tercatat dua kali Harmonik dengan amplitudo 4.7-5.7 mm, dan lama gempa 122.5-422.5 detik.
Tercatat 15 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2-11.7 mm, dan lama gempa 51-506.2 detik.
Gempa Vulkanik Dalam tercatat satu kali, dengan amplitudo 2.3 mm, S-P 0.44 detik dan lama gempa 9.4 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Himbauan khusus masyarakat Desa Jontona, agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Kemudian, masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.