Sejarah Hari Perempuan Internasional, Google Doodle Tampilkan Kehidupan Wanita dari Berbagai Budaya
Berikut ini sejarah mengenai Hari Perempuan Internasional, Google Doodle menampilkan video kehidupan sehari-hari para wanita dari berbagai budaya.
Penulis: Adya Ninggar P
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Google Doodle menampilkan video tentang kehidupan sehari-hari para wanita dari berbagai budaya, hari ini Selasa (8/3/2022).
Doodle dengan tampilan khusus tersebut dalam rangka merayakan Hari Perempuan Internasional.
Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day diperingati pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya.
Ungu, hijau dan putih adalah warna yang melambangkan Hari Perempuan Internasional.
Baca juga: Hari Perempuan Internasional, Ini Tokoh Perempuan Pekerja Keras dalam Drakor
Baca juga: Peringati Hari Perempuan Internasional, Massa Buruh Gelar Aksi di Gedung DPR RI
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Dikutip dari IWD, dulunya kerusuhan besar dan perdebatan kritis terjadi di antara wanita.
Penindasan dan ketimpangan perempuan memacu perempuan untuk lebih vokal dan aktif mengkampanyekan perubahan.
Kemudian pada tahun 1908, 15.000 wanita berbaris melalui New York City menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik dan hak suara.
Setahun kemudian, sesuai dengan deklarasi Partai Sosialis Amerika, Hari Perempuan Nasional (NWD) pertama dirayakan di seluruh Amerika Serikat pada 28 Februari.
Pada tahun 1910, Konferensi Internasional Wanita Buruh kedua diadakan di Kopenhagen.
Seorang wanita bernama Clara Zetkin (Pemimpin 'Kantor Wanita' untuk Partai Sosial Demokrat di Jerman) mengajukan gagasan tentang Hari Perempuan Internasional.
Menyusul keputusan yang disepakati di Kopenhagen di Denmark pada tahun 1911, Hari Perempuan Internasional dirayakan untuk pertama kalinya di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss pada 19 Maret 1911.
Pada 1913 Hari Perempuan Internasional disepakati untuk diperingati setiap tahun pada 8 Maret.
Hari Perempuan Internasional dirayakan untuk pertama kalinya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1975.
Pada tahun 1996 PBB mengumumkan tema tahunan pertama mereka "Merayakan masa lalu, Merencanakan Masa Depan" yang diikuti pada tahun 1997 dengan "Wanita di Meja Perdamaian", pada tahun 1998 dengan "Wanita dan Hak Asasi Manusia", pada tahun 1999 dengan "Dunia Bebas dari Kekerasan Against Women ", dan seterusnya tiap tahun sampai sekarang.
Doodle hari ini mengambil tema Hari Perempuan Internasional.
Dikutip dari google.com, tampilan doodle berbentuk kumpulan tayangan slide animasi dari seluruh dunia tentang kehidupan sehari-hari para wanita pada berbagai budaya.
Dari mulai gambaran seorang ibu yang bekerja dari rumah, hingga ibu yang bekerja sebagai montir sepeda motor yang mengajarkan keterampilannya kepada generasi berikutnya.
Ilustrasi digambarkan dalam Doodle dihubungkan oleh benang merah tentang bagaimana wanita tampil untuk diri mereka sendiri, keluarga mereka, dan komunitas mereka.
Google Doodle International Women's Day 2022 kali ini diilustrasikan oleh seniman bernama Thoka Maer.
Ia menyatakan bahwa selama pandemi berlangsung semua orang tak terkecuali wanita berhasil mendapatkan pencapaian yang luar biasa, dan mampu menginspirasi generasi-generasi muda untuk bermimpi besar.
Keadaan realita mampu memaksa perempuan untuk mengalihkan fokus, menyesuaikan prioritas dan berkorban untuk orang lain yang membutuhkannya.
Di hari perempuan internasional ini dia berharap agar usaha perempuan kini lebih dihargai.
Karena perempuan menjalani hari dengan kegiatan yang sangat padat, mulai dari bangun tidur, mencuci piring, mempertahankan pekerjaan atau melepaskannya, mengurus diri sendiri hingga orang lain.
Hal-hal yang sangat mendasar itu telah menjadi pekerjaan besar sejak awal pandemi bagi perempuan.
Harapannya, wanita dapat dihormati dengan lebih layak lagi di seluruh dunia.
(Tribunnews.com/Nadya/Oktavia WW)