Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Sunardi Dicokok dari Pengembangan Teroris JI yang Sudah Tertangkap Lebih Dulu

Proses penyidikan dugaan keterlibatan Dokter Sunardi dalam dugaan kasus terorisme Jamaah Islamiah (JI) telah berlangsung sejak lama.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dokter Sunardi Dicokok dari Pengembangan Teroris JI yang Sudah Tertangkap Lebih Dulu
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha
Sebuah papan nama terduga teroris Dokter S dipasang di depan rumahnya di Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian RI mengungkapkan bahwa penangkapan Dokter Sunardi, tersangka teroris yang ditembak mati di Sukoharjo, Jawa Tengah, berdasarkan hasil pengembangan teroris Jamaah Islamiah (JI) yang sudah tertangkap.

Karena itu, penangkapan Dokter Sunardi menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan,
telah sesuai dengan prosedur.

"Densus 88 ketika menetapkan seseorang sebagai tersangka tentu melalui proses ya. Tentu telah mengumpulkan bukti-bukti, telah melakukan pemeriksaan, penjelasan beberapa saksi termasuk para tersangka ataupun para napi yang telah ditangkap terlebih dahulu," ujar Ramadhan kepada wartawan, Sabtu (12/3/2022).

Oleh sebab itu, Ramadhan menyampaikan proses penyidikan dugaan keterlibatan Dokter Sunardi dalam dugaan kasus terorisme Jamaah Islamiah (JI) telah berlangsung sejak lama.

"Jadi Densus atau penyidik Densus menetapkan seseorang sebagai tersangka ini prosesnya bukan pendek. Tentunya panjang, bukti-bukti yang dikumpulkan ini sudah cukup," jelas dia.

Namun demikian, dia masih enggan merinci pengembangan jaringan teroris yang munculkan nama Dokter Sunardi.

Berita Rekomendasi

Hal yang pasti, kata dia, Dokter Sunardi merupakan pemilik yayasan yang terafiliasi dengan JI.

"Ini tentu pengembangan dari penangkapan tersangka JI terdahulu. Saya sampaikan bahwa beliau penanggung jawab sebuah yayasan. Yang mana yayasan ini terafiliasi dengan jaringan organisasi JI," ungkap dia.

"Nah ini jadi tindakan terorisme itu bisa fisik, bisa pendanaan. Kalau melihat dari salah satu tadi itu kan, memfasilitasi pemberangkatan ke Suriah ya," sambung dia.

Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati terduga teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Jawa Tengah. Penindakan tersebut setelah pelaku menabrak petugas saat akan ditangkap.

Adapun peristiwa penangkapan tersebut terjadi di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2023 sekitar pukul 21.15 WIB.

Terduga teroris berinisal SU yang juga merupakan warga Sukoharjo.

Baca juga: FAKTA Dokter Tersangka Teroris di Sukoharjo Tewas Ditembak Densus 88, Sempat Lakukan Perlawanan

"Adapun saat penangkapan saudara SU dia melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Saat itu, kata Ramadhan, petugas juga sempat melompat naik di bak belakang mobil SU usai menabrakan mobil petugas. Alih-alih berhenti, SU justru berniat menjatuhkan petugas dari kendaraannya.

"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas Ramadhan.

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan kendaraan SU pun terhenti seusai menabrak kendaraan lain yang melintas. Karena itu, petugas pun langsung melakukan tembakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ungkap Ramadhan.

Menurut Ramadhan, pelaku juga sempat dibawa petugas ke rumah sakit Bhayangkara. Namun, nyawanya tidak bisa terselamatkan dan telah dinyatakan meninggal dunia.

"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas