UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Merapi Alami 30 kali Gempa Guguran
UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Merapi, Semeru, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Merapi mengalami 30 kali gempa guguran.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Minggu (13/3/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan pagi ini, gunung Merapi mengalami 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-23 mm.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Minggu (13/3/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 50-100 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau berawan, angin lemah ke arah barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 14-21°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 653-717 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 78-90%.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 30 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-23 mm dan lama gempa 17-151 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Baca juga: Laznas Yakesma Kebut Pembangunan Hunian Sementara untuk Pengungsi Gunung Semeru
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah, angin lemah ke arah selatan.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 22-23°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat 21 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 100-192 detik.
Gempa Vulkanik Dalam tercatat dua kali, dengan amplitudo 11-21 mm, S-P 1-1.5 detik dan lama gempa 6-8 detik.
Gempa Tektonik Jauh tercatat satu kali, dengan amplitudo 25 mm, S-P 13 detik dan lama gempa 26 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi: Pengertian dan Contoh Bencana yang Terjadi di Indonesia
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-III.
Laporan pengamatan asap kawah tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau mendung, angin lemah hingga sedang ke arah selatan dan barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 16-19°C.
Catatan kegempaan pagi hari ini nihil.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Minimalkan Dampak Lingkungan, Industri Farmasi Usung Konsep Green Pharmacy di T20
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok tertutup Kabut 0-I hingga tertutup Kabut 0-III.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 25,2-27,1°C, dengan kelembaban 66-73,7%.
Pengamatan kegempaan tercatat dua kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10.1-12.1 mm, dan lama gempa 34-35 detik.
Catatan kedua yaitu 29 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2.2-10.2 mm, dan lama gempa 15-62 detik.
Selanjutnya, tercatat satu kali Harmonik dengan amplitudo 2.8 mm, dan lama gempa 78 detik.
Tercatat 10 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 2.2-6.7 mm, dan lama gempa 57-211 detik.
Gempa Tektonik Lokal terjadi dua kali, dengan amplitudo 2.2-12 mm, S-P 3-4.6 detik dan lama gempa 22-24 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 3-8.3 mm, S-P 10 detik dan lama gempa 50-82 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-1 mm, dominan 0.5 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api