UPDATE Gunung Api Level 3 Siaga: Gunung Semeru Alami 11 kali Gempa Erupsi
UPDATE Gunung Api Indonesia Berstatus Level 3 Siaga: Merapi, Semeru, Sinabung, Ili Lewotolok. Gunung Semeru mengalami 11 kali gempa erupsi.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (14/3/2022).
Berdasarkan laporan dalam laman resmi Magma Indonesia dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), terdapat empat gunung berapi yang berstatus Level 3 Siaga.
Empat gunung tersebut adalah Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan Gunung Ili Lewotolok.
Pantauan pagi ini, gunung Semeru mengalami 11 kali gempa erupsi dengan amplitudo 11-22 mm.
Berikut ini update status gunung api di Indonesia, Senin (14/3/2022) periode pengamatan 00.00-06.00 WITA/WIB:
Baca juga: Mengenal Jenis Gas Gunung Berapi: Solfatara, Hidrogen Halida, Sulfur Dioksida dan Bahayanya
1. Gunung Merapi (Level 3, Siaga)
Gunung Api Merapi terletak di Kab\Kota Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Posisi geografis Gunung Merapi di Latitude - 7.542°LU, Longitude 110.442°BT dan memiliki ketinggian 2968 mdpl.
Berdasarkan pengamatan visual, Gunung Merapi terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 25-50 meter dari puncak.
Kondisi cuaca di sekitar gunung terpantau cerah hingga berawan, angin lemah hingga sedang ke arah barat.
Laporan suhu udara sekitar gunung tercatat 14-19°C, dengan tekanan udara di sekitar Gunung Merapi saat ini tercatat 568-687 mmHg.
Kelembaban udara di sekitar Gunung Merapi mencapai 74-91%.
Catatan kegempaan hari ini, terjadi 25 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-12 mm dan lama gempa 18.9-120.9 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi satu kali, dengan amplitudo 6 mm, S-P 45.6 detik dan lama gempa 302.5 detik.
Adapun potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Imbauan kepada Masyarakat
Disarankan kepada masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Baca juga: Laznas Yakesma Kebut Pembangunan Hunian Sementara untuk Pengungsi Gunung Semeru
2. Gunung Semeru (Level 3, Siaga)
Gunung Api Semeru terletak di Kab\Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur.
Posisi geografis Gunung Semeru di Latitude - 8.108°LU, Longitude 112.92°BT dan memiliki ketinggian 3676 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II.
Sedangkan asap kawah tidak teramati.
Cuaca di sekitar Gunung Semeru terpantau cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan dan barat daya.
Tercatat kondisi suhu udara sekitar Gunung Semeru 22-23°C.
Pengamatan kegempaan kali ini, tercatat 11 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 11-22 mm, dan lama gempa 52-115 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi dua kali, dengan amplitudo 11-15 mm, S-P 17 detik dan lama gempa 43-270 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.
Radius bahaya lainnya yaitu jarak 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
Adapun potensi bahaya lainnya adalah awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Wilayah potensi bahaya adalah sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Mengenal Bencana Hidrometeorologi: Pengertian dan Contoh Bencana yang Terjadi di Indonesia
3. Gunung Sinabung (Level 3, Siaga)
Gunung Api Sinabung terletak di Kab\Kota Karo, Sumatera Utara.
Posisi geografis Gunung Sinabung di Latitude 3.17°LU, Longitude 98.392°BT dan memiliki ketinggian 2460 mdpl.
Pengamatan visual menunjukkan Gunung Sinabung tertutup Kabut 0-II hingga tertutup Kabut 0-III.
Asap kawah Gunung Sinabung tidak teramati.
Kemudian, cuaca di sekitar Gunung Sinabung terpantau berawan hingga mendung, angin lemah ke arah barat.
Lebih lanjut, suhu udara di sekitar Gunung Sinabung tercatat 17-17,7°C.
Catatan kegempaan pagi hari ini terjadi satu kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2 mm, dan lama gempa 11 detik.
Gempa Tektonik Jauh terjadi lima kali, dengan amplitudo 4-12 mm, S-P 41-47 detik dan lama gempa 113-357 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat dan wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, radius sektoral 5 km (selatan-timur), dan 4 km (timur-utara dan barat).
Masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Kemudian, mereka juga harus mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Disarankan kepada masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
Baca juga: Minimalkan Dampak Lingkungan, Industri Farmasi Usung Konsep Green Pharmacy di T20
4. Gunung Ili Lewotolok (Level 3, Siaga)
Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kab\Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur.
Posisi geografis gunung ini di Latitude - 8.272°LU, Longitude 123.505°BT dan memiliki ketinggian 1423 mdpl.
Menurut hasil pengamatan, penampakan visual Gunung Ili Lewotolok terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-I.
Sedangkan asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 100-250 meter dari puncak.
Laporan cuaca di sekitar Gunung Ili Lewotolok terpantau cerah, angin lemah ke arah barat laut.
Adapun suhu udara tercatat sekitar 24-25,3°C, dengan kelembaban 66,4-70,8%.
Pengamatan kegempaan tercatat tujuh kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 16.8-40.2 mm, dan lama gempa 29-170 detik.
Catatan kedua yaitu 28 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5.9-19.4 mm, dan lama gempa 27-177 detik.
Selanjutnya, tercatat kali Harmonik dengan amplitudo 7.1-18.2 mm, dan lama gempa 189-310 detik.
Tercatat 19 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 5.4-13.9 mm, dan lama gempa 106-362 detik.
Gempa Tornillo tercatatt satu kali, dengan amplitudo 5.3 mm, dan lama gempa 9 detik.
Gempa Vulkanik Dalam terjadi satu kali, dengan amplitudo 5.2 mm, S-P 0.27 detik dan lama gempa 6.9 detik.
Catatan terakhir yaitu satu kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.25-0.5 mm, dominan 0.25 mm.
Imbauan kepada Masyarakat
Masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok dan pengunjung/pendaki/wisatawan dilarang melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Untuk masyarakat Desa Jontona, waspada potensi ancaman bahaya longsoran material lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok.
Selain itu, masker dan alat pelindung kulit dan mata adalah sarana pelindung kesehatan yang penting dari potensi bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok harus mewaspadai ancaman lahar terutama disaat musim hujan.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Gunung Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.