Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diperiksa Komnas HAM Hari Ini, Densus 88 Bawa CCTV hingga Saksi Penembakan Dokter Sunardi

Densus 88 hormat dan menghargai panggilan dari Komnas HAM, barang bkti CCTV hingga saksi bakal diabwa dalam pemanggilan tersebut.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Diperiksa Komnas HAM Hari Ini, Densus 88 Bawa CCTV hingga Saksi Penembakan Dokter Sunardi
PERSDA NETWORK/BINA HARNANSA
Ilustrasi densus 88. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Densus 88 Antiteror Polri dijadwalkan dipanggil Komnas HAM terkait kasus penembakan tersangka teroris Jamaah Islamiah (JI) bernama Dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah pada Selasa (15/3/2022) hari ini.

"Iya, panggilannya itu untuk besok (hari ini, Red). Cuma saya nggak tau bentuk panggilannya itu seperti apa," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3/2022) malam.

Densus, kata Ramadhan, mengaku menghormati mengenai pemanggilan yang dilakukan oleh Komnas HAM.

Sebaliknya, pihaknya memastikan bakal memenuhi pemanggilan tersebut.

"Densus hormat dan menghargai panggilan dari Komnas HAM, Densus 88 akan hadir dan datang panggilan tersebut terkait dengan tindakan penegakan hukum aparat Densus terhadap tersangka tindak pidana teroris SU," jelas Ramadhan.

Baca juga: Usut Dugaan Kesalahan Prosedur, Kompolnas Bakal Cek TKP Penembakan Dokter Sunardi di Sukoharjo

Baca juga: PDIP Soroti Pencemaran Batubara di Marunda hingga Pemprov DKI Siapkan Sanksi

Ramadhan menuturkan pihaknya bakal membawa sejumlah bukti yang akan dibeberkan kepada Komnas HAM.

Adapun barang bukti tersebut berupa dugaan keterlibatan Dokter Sunardi dalam jaringan teroris Jamaah Islamiah.

Berita Rekomendasi

"Tentu apa yang dibutuhkan adalah bukti-bukti terkait dengan keterlibatan tersangka Sunardi sebagai anggota jaringan JI. Tentu bukti-bukti yang menguatkan sehingga prosedur anggota terhadap saudara SU di lapangan," ungkap Ramadhan.

"Ya mungkin apakah ada CCTV atau alat bukti yang bisa dibawa oleh Densus ataupun keterangan dari saksi-saksi sekitar," sambung Ramadhan.

Baca juga: Polri Ungkap Dokter Sunardi Aktif Himpun Dana dari Masyarakat untuk Berangkatkan Teroris ke Suriah

Baca juga: Polisi Ditabrak Joki hingga Kapolda Geram Ulah Gangster di Depok, Wali Kota M Idris Angkat Bicara

Lebih lanjut, Ramadhan menambahkan pihaknya juga berkomitmen akan transparan dalam mengungkap kronologis penembakan Dokter Sunardi hingga tewas.

"Kita tunggu saja besok, setelah itu tentu kita secara transparan apa hasil panggilan Komnas HAM terhadap Densus akan kita sampaikan," pungkas Ramadhan.

Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menembak mati teroris jaringan Jamaah Islamiah (JI) di Jawa Tengah. Penindakan tersebut setelah pelaku menabrak petugas saat akan ditangkap.

Adapun peristiwa penangkapan tersebut terjadi di jalan Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu 9 Maret 2022 sekitar pukul 21.15 WIB.

Terduga teroris itu berinisal SU, warga Sukoharjo.

"Adapun saat penangkapan saudara SU dia melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakkan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).
Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). (TribunSolo.com/Vincentius Jyestha Candraditya)

Saat itu, kata Ramadhan, petugas juga sempat melompat naik di bak belakang mobil SU usai menabrakan mobil petugas.

Alih-alih berhenti, SU justru berniat menjatuhkan petugas dari kendaraannya.

"Petugas yang naik di bak belakang mobil double kabin milik tersangka mencoba untuk memberikan peringatan namun saudara SU tetap menjalankan mobilnya dan melaju dengan kencang serta menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zigzag yang tujuannya menjatuhkan petugas," jelas Ramadhan.

Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan kendaraan SU pun terhenti seusai menabrak kendaraan lain yang melintas.

Karena itu, petugas pun langsung melakukan tembakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku.

"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ungkap Ramadhan.

Baca juga: Satu Keluarga di Tanjung Priok Sedih dan Galau, Anjing Siberian Husky Belasan Juta Digondol Maling

Menurut Ramadhan, pelaku juga sempat dibawa petugas ke rumah sakit Bhayangkara.

Namun, nyawanya tidak bisa terselamatkan dan telah dinyatakan meninggal dunia.

"Kemudian petugas membawa tersangka ke RS Bhayangkara Polresta Surakarta untuk penanganan medis namun yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas