PMI Target Kurangi Ketergantungan Impor Kantong Darah Dari Luar Negeri
PMI juga tengah mendorong kemandirian organisasi, mulai dari urusan kebencanaan, hingga dalam urusan donor darah dan plasma konvalesen.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Ginandjar Kartasasmita mengatakan pihaknya akan terus memperbaiki jalannya organisasi PMI.
Ginandjar mengatakan PMI juga tengah mendorong kemandirian organisasi, mulai dari urusan kebencanaan, hingga dalam urusan donor darah dan plasma konvalesen.
Pasalnya PMI terkenal dalam urusan donor darah.
Ginandjar berujar, kedepannya PMI tengah berusaha mengurangi ketergantungan mengimpor kantong darah dari luar negeri.
"Kantong-kantong darah itu kan asalnya dari luar negeri. Bayangkan saja kita impor 5 juta setiap tahun, tapi kita memerlukan itu," kata Ginandjar saat konferensi pers di Markas Pusat PMI Jakarta, Senin (21/3/2022).
Lima juta kantong darah harus diimpor PMI dari luar negeri.
Ginandjar berharap tahun ini PMI bisa mulai mengurangi impor tersebut dengan mendatangkan bahan baku dan memproduksi kantong darah di dalam negeri agar PMI dapat mandiri.
Baca juga: PMI Fokus Tanggulangi Pandemi Covid-19 Setelah Resmi Tutup Operasi di 3 Daerah
Sehingga menurutnya manajemen operasionalisasi menjadi fokus untuk memodernisasi PMI sekarang ini.
Mulai dari meningkatkan kualitas SDM hingga melakukan integrasi dan digitalisasi sistem.
Sekjen PMI Sudirman Said menambahkan, PMI saat ini tengah mengembangkan integrasi sistem donor darah nasional.
Tujuannya agar masyarakat secara luas bisa memantau pasokan darah di unit-unit donor darah (UDD) PMI lewat digitalisasi.
Palang Merah Indonesia sendiri memiliki UDD di 34 Provinsi dan di lebih dari 450 kabupaten dan kota di Indonesia.
"Sekarang kita sedang mengintegrasikan sistem donor darah nasional. Jadi kita bisa memonitor stok darah dimana pun," kata Sudirman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.