HARTA Immanuel Ebenezer, Ketua Relawan JoMan yang Dicopot dari Komisaris Anak BUMN, Capai Rp 2,9 M
Inilah daftar harta kekayaan Immanuel Ebenezer, Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) yang dicopot dari komisaris anak BUMN. Capai Rp 2,9 miliar per 2021
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Immanuel Ebenezer yang menjadi Ketua Relawan Jokowi Mania (JoMan) tengah menjadi sorotan.
Tak lain setelah Immanuel Ebenezer dicopot dari jabatannya sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).
Sebelumnya, ia sempat menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan tindak pidana terorisme Munarman di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 23 Februari 2022.
Saat menjadi saksi yang meringankan untuk Munarman, Immanuel Ebenezer sendirilah yang meminta.
Baca juga: Ketua Umum Relawan Jokowi Mania Immanuel Ebenezer Dicopot dari Komisaris Anak Perusahaan BUMN
Baca juga: Jadi Saksi Meringankan bagi Munarman, Ketua Joman Immanuel Ebenezer Tuai Kritik
Hal itu didasari karena dia mengaku memiliki hubungan pertemanan dengan Munarman.
"Pertama soal diminta atau tidak, saya meminta kepada Munarman untuk menjadi saksi beliau."
"Saya yang minta ya, bukan Munarman yang minta kemudian Munarman sepakat," kata Ebenezer, sebagaimana diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Meski demikian belum diketahui apakah pencopotan Immanuel Ebenezer sebagai komisaris berkaitan dengan kehadirannya sebagai saksi meringankan untuk Munarman atau tidak.
Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer
Dikutip dari megaeltra.com, Immanuel Ebenezer menjabat sebagai Komisaris Utama PT Mega Eltra mulai 12 Juni 2021.
Ia lahir di Riau, 22 Juli 1975 dan gelar Sarjana Sosial pada Universitas Satya Negara Indonesia pada 2004.
Sebagai seorang komisaris, Immanuel Ebenezer wajib melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Yang kemudian oleh KPK, laporan harta kekayaan itu diunggah ke situs resmi dan bisa diakses oleh masyarakat.
Dari penelusuran Tribunnews.com di situs elhkpn.kpk.go.id, Immanuel Ebenezer memiliki harta kekayaan sebesar Rp 2.960.334.005 per 24 Maret 2021.
Dari jumlah tersebut, aset berupa tanah dan bangunan memang menjadi penyumbang terbesar yaitu Rp 2,2 miliar.
Immanuel Ebenezer juga masih memiliki lima unit kendaraan dengan nilai Rp 634 juta.
Aset lain yang dimiliki Immanuel Ebenezer adalah harta bergerak lainnya serta kas dan setara kas masing-masing Rp 108,5 juta dan Rp 17.834.005.
Selengkapnya, inilah daftar harta kekayaan Immanuel Ebenezer dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.200.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 83 m2/83 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp 700.000.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/160 m2 di KAB / KOTA KOTA DEPOK, HASIL SENDIRI Rp 1.500.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 634.000.000
1. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO Tahun 2020, HASIL SENDIRI Rp 500.000.000
2. MOBIL, KIA PICANTO Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 100.000.000
3. MOTOR, HONDA BEAT Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp 11.000.000
4. MOTOR, HONDA SPACY Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 6.000.000
5. MOTOR, YAMAHA NMAX Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 17.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 108.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 17.834.005
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 2.960.334.005
HUTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 2.960.334.005
Tak Tahu Alasannya Dicopot
Sebelumnya, Immanuel Ebenezer mengaku tak tak tahu alasan dirinya dicopot dari posisi komisaris di PT Mega Eltra.
Menurut dia, sejauh ini pemberitahuan mengenai dirinya dicopot telah disampaikan. Namun, alasan pencopotan itu tidak dijelaskan.
"Diberhentikan. Sudah diberitahu. Tetapi alasanjya tidak diberitahu. Tanpa alasan," ujar Ebenezer, dikutip dari Kompas.com.
Saat disinggung soal kehadirannya sebagai saksi meringankan di sidang eks Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman, ia menduga, hal itu hanya sebagai momentum.
Pasalnya dia menilai ada banyak pihak yang tak senang jika dirinya kerap melontarkan kritik terhadap kinerja para pembantu Presiden Joko Widodo yang berkinerja buruk.
"Saya kira itu hanya sebagai momentum saja. Peristiwa saya hadir sebagai saksi itu dijadikan sebagai celah untuk mencopot," jelasnya.
Meski dicopot, Ebenezer memastikan bahwa dirinya akan tetap mendukung Jokowi.
"Saya tetap berjuang. Tetap dukung Pak Jokowi. Tetap untuk 2024 nanti agenda demokrasi tak boleh diwarnai perpecahan," tambahnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)