Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peningkatan Akses terhadap Bacaan Sangat Penting untuk Meningkatkan Literasi Masyarakat

Peningkatan akses masyarakat terhadap bacaan sangat penting untuk meningkatkan literasi masyarakat.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Peningkatan Akses terhadap Bacaan Sangat Penting untuk Meningkatkan Literasi Masyarakat
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Deputi Bidang Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi menilai literasi harus menjadi gerakan bagi semua pihak.

Para pemangku kepentingan, menurut Didik, harus ikut andil dalam meningkatkan kemampuan literasi masyarakat.

"Perlu adanya gerakan bersama untuk program literasi ini. Bukan hanya dari pemerintah pusat dan daerah, tetapi masyarakat dapat mengembangkan taman bacaan," ujar Didik melalui keterangan tertulis, Jumat (25/3/2022).

Didik mengatakan peningkatan akses masyarakat terhadap bacaan sangat penting untuk meningkatkan literasi masyarakat.

Pemerintah, menurutnya, telah berupaya meningkatkan minat baca masyarakat.

"Hal yang terpenting yang dilakukan adalah mendekatkan akses bacaan kepada masyarakat, dengan cara memperbanyak ruang publik sehingga masyarakat dengan mudah dapat mengakses bahan bacaan," ucap Didik.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan peningkatan literasi berperan penting dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Literasi memiliki kontribusi positif dalam rangka menciptakan tenaga kerja terampil, berkeahlian, kreatif, dan inovatif," kata Syarif Bando.

Kemampuan adaptasi teknologi, menurutnya, sangat dibutuhkan guna mendukung pelaksanaan tranformasi ekonomi berbasis digital.

Syarif menilai perpustakaan berperan dalam meningkatkan kemampuan literasi SDM melalui transformasi perpustakaan untuk mewujudkan ekosistem digital nasional itu.

"Perlu terus dilakukan pengembangan kemampuan pekerja dan angkatan kerja dalam mengadopsi alat, proses, dan prosedur baru agar siap menghadapi revolusi industri 4.0," tutur Syarif.

Menurutnya, perpustakaan harus membuka peluang untuk bersinergi dengan perubahan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Syarif mengatakan peran perpustakaan dalam transfer pengetahuan demi meningkatkan budaya literasi sekaligus berperan dalam pemulihan ekonomi, dan berkontribusi dalam kemajuan bangsa.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Jejaring Tribunnews Modal Penting Mendongkrak Literasi Digital Masyarakat

"Meski pandemi Covid-19, rakornas harus tetap digelar untuk menyatukan tujuan dan program seluruh stakeholder perpustakaan di Indonesia," ucap Syarif.

Perpustakaan Nasional bakal menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2022 pada 29-30 Maret mendatang.

Dalam momen Rakornas ini, seluruh insan perpustakaan dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia siap berkumpul.

Mengangkat tagline “Transformasi Perpustakaan untuk Mewujudkan Ekosistem Digital Nasional”, Rakornas Perpustakaan tahun ini bakal diikuti sebanyak 10.000 peserta.

Rakornas Bidang Perpustakaan 2022 dilaksanakan dengan sistem luring akan dilaksanakan di Hotel Bidakara, Jakarta, dan secara daring melalui aplikasi Zoom.

Sebanyak 750 peserta akan hadir secara luring dan 9.250 peserta secara daring.

Peserta luring terdiri dari Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Ketua Forum Perpustakaan/Penerbit/Pengusaha Rekaman dan pihak-pihak yang telah melakukan kerja sama dengan Perpusnas.

Rakornas akan dibuka secara resmi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas