Aparat Keamanan Diimbau Tidak Represif Hadapi Pengunjuk Rasa
Ia mengimbau kepada para aparat keamanan tidak melakukan tindakan represif kepada para pengunjuk rasa.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Pemuda Kakbah (GPK) mengimbau kepada para aparat keamanan tidak melakukan tindakan represif kepada para pengunjuk rasa penolakan penundaan Pemilu 2024.
"Kami berharap kepada seluruh masyarakat agar saling menghormati kebebasan berpendapat tersebut, terutama kami mengimbau kepada para penegak hukum (pihak kepolisian) agar tidak menyikapinya secara berlebihan apalagi dengan menggunakan kekerasan," jelas Ketua Umum PP GPK Farhan Hasan, Senin (11/4/2022).
Ia juga meminta kepada seluruh pihak agar tetap tenang dan menghormati kebebasan menyampaikan aspirasi dan pendapat sepanjang tidak melanggar undang-undang dan tidak ditempuh dengan langkah-langkah anarkis.
Baca juga: Muka-muka Lelah Aparat Keamanan di Ternate yang Kawal Aksi Demonstrasi Mahasiswa Sejak Pagi
"Demikian pula, sebaiknya kepada para aparat melakukan langkah persuasif dengan tetap menghormati kebebasan berpendapat," katanya.
Ketua DPP PPP ini juga menyebutkan bahwa dalam Undang - undang negara menjamin kebebasan menyampaikan pendapat dimuka umum sebagimana tertuang dalam pasal 28 ayat 3 UUD 1945.
"Negara menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan," jelasnya.
Baca juga: Hendak Ikut Demo di Jakarta, Pelajar SMP-STM Diamankan Petugas, Akui Dapat Ajakan dari Medsos
Ia juga mengecam jika ada upaya-upaya provokasi yang bisa menyebabkan kerusuhan demikian pula termasuk tindakan-tindakan kekerasan dari pihak kepolisian.
"Hentikan seluruh upaya-upaya provokasi yang memicu anarkis. Satu orang terluka maka itu adalah bagian dari luka seluruh Rakyat Indonesia. GPK mengecam jika ada upaya-upaya provokasi. Hormati kebebasan berpendapat karena negara kita adalah negara demokrasi," tandasnya.