Dirawat di HCU, Ade Armando Alami Pendarahan di Otak
Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengalami pendarahan di otak belakang setelah dikeroyok massa di depan Gedung DPR, Senayan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengalami pendarahan di otak belakang setelah dikeroyok massa di depan Gedung DPR, Senayan, Senin (11/4/2022) kemarin.
Kondisi Ade Armando tersebut diungkapkan oleh sahabatnya Nong Darol Mahmada.
"Kondisinya itu hasil CT Scan tadi malam, itu menunjukan bang Ade pendarahan di otak belakangnya. Jadi itu memanjang, mungkin pukulannya terlalu keras dan berkali-kali, bertubi-tubi," ujar Nong di RS Siloam, Jakarta Selatan, Selasa (12/4/2022).
Nong mengatakan Ade Armando kini telah dirawat di High Care Unit (HCU) dari Unit Gawat Darurat (UGD).
Baca juga: Ade Armando Babak Belur Dikeroyok, Begini Kesaksian Kamerawan Cokro TV
Saat ini, pihak kedokteran terus memantau kondisi Ade Armando setiap dua jam sekali.
Pemantauan ini untuk mengawasi kesadaran Ade Armando.
Kondisi Ade Armando, kata Nong, sudah membaik pasca penyerangan terhadapnya.
Meski begitu, menurut Nong, hal tersebut belum dapat menjadi patokan.
"Karena hasil CT itu masih terus menerus, hasilnya kan seperti itu, ada pendarahan. Intinya itu harus dipantau terus dirontgen pagi ini kepalanya untuk memastikan itu," tutur Nong.
Ade Armando juga mengeluhkan sakit pada hidungnya.
Dokter THT telah melakukan pemeriksaan terhadap hidung Ade Armando.
"Kemarin waktu diperiksa itu kalau hidung gak patah. Tapi tiba-tiba dia ngerasa kayak ada sesuatu gitu. Memang harus dipantau lagi diperiksa beneran apakah ada yang serius atau nggak," ungkap Nong.
Seperti diketahui, pengeroyokan dan penganiayaan dialami Ade Armando (AA) oleh sekelompok orang dalam demonstrasi di kawasan Gedung DPR RI, pada Senin (11/4/2022).
Profil Ade Armando
Ade Armando lahir pada 24 September 1961.
Ia tercatat sebagai dosen Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UI.
Saat ini, Ade berstatus sebagai dosen tetap di UI.
Mengutip situs PDDikti, ia meraih gelar S1 hingga S3-nya di UI.
Ade lulus dan berhasil meraih gelar S1 pada 1988.
Lalu, di tahun 1883 ia mendapatkan gelar S2-nya dan lulus S3 pada 2006.
Dikutip dari TribunnewsWiki.com, Ade pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bersama sang istri.
Ia juga tercatat pernah tergabung dengan harian Republika dan menempati posisi sebagai redaktur.
Namun, Ade memutuskan mundur dari surat kabar tersebut pada 1998 karena merasa tertekan pengaruh politik.
Berikut ini riwayat karier Ade Armando:
- Anggota Redaksi Jurnal Prisma (1988-1991);
- Redaktur Penerbitan Buku LP3ES (1991-1993);
- Redaktur Harian Republika (1993-1998);
- Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran transnasional, Taylor Nelson Sofres (1998-1999);
- Direktur Media Watch & Consumer Center (2000-2001);
- Anggota Kelompok Kerja Tim Antardepartemen RUU Penyiaran, Kementrian Negara Komunikasi dan Informasi (2001);
- Ketua Program S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI (2001-2003);
- Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews (2001-2002);
- Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004-2007);
- Anggota tim asistensi bagi Kementrian Pemberdayaan Perempuan dalam penyiapan naskah Rancangan Undang-undang Pornografi (2007-2008);
- Pemimpin Redaksi Madina-online.net, sebuah versi dunia maya dari majalah Madina yang dipimpinnya (2008-2009);
- Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting (2014-sekarang).