Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KSP: Risiko Lonjakan Kasus Akibat Mudik Bisa Diredam

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo, mengatakan bahwa risiko lonjakan kasus Covid-19 saat mudik lebaran dapat diredam

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in KSP: Risiko Lonjakan Kasus Akibat Mudik Bisa Diredam
RIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Ribuan peserta mudik gratis yang berangkat dari Semarang tiba di Terminal Penumpang Nusantara, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada H+8 Lebaran, Kamis (13/6/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO) 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Abraham Wirotomo, mengatakan bahwa risiko lonjakan kasus Covid-19 saat mudik lebaran dapat diredam. Pasalnya berdasarkan hasil sero survei antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia sebesar 99,2 persen.

“Antibodi Covid-19 sudah 99 persen adalah hasil studi ilmiah terhadap 21 kabupaten/kota asal mudik di Jawa-Bali. Kalkulasi secara ilmiah, risiko lonjakan kasus akibat mudik bisa teredam dengan tingginya antibodi masyarakat daerah asal mudik,” kata Abraham, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Meski demikian, Abraham tetap menghimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai gejala-gejala Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Terlebih, jika di daerah tujuan mudik masih ada lansia yang belum divaksin.

Baca juga: Mudik Lebaran, Pemerintah Minta Pemudik Manfaatkan Aplikasi Kesehatan untuk Telekonsultasi

“Masyarakat jangan jumawa, jangan lupa masker. Kalo demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan tetap harus waspada. Memiliki antibodi bukan jaminan tidak bisa menulari ke orang lain. Apalagi jika di lingkungan sekitar pemudik ada lansia yang belum divaksin,” katanya.

Seperti diketahui, hasil sero survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan, antibodi Covid-19 masyarakat Indonesia sudah mencapai 99,2 persen. Baik itu antibodi yang berasal dari vaksinasi maupun infeksi. Sero survei yang dilakukan pada Maret 2022 ini juga menunjukkan, titer antibodi sudah ribuan, yakni 7-8 ribu.

“Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyarakat yang memiliki antibodi, tapi kadar antibodinya juga tinggi,” ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi, dalam siaran pers, Senin (18/4/2022).

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas