Peringatan Hari Kartini sebagai Momentum Memperhatikan Pendidikan Anak Perempuan di Indonesia
perempuan yang fitrahnya ditakdirkan menjadi ibu adalah guru pertama dan teladan bagi anak-anaknya dalam membina kejujuran, kecendekiaan, ketulusan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Ditjen (Sesditjen) Bimas Islam Kemenag, M Fuad Nasar mengatakan peringatan Hari Kartini sebagai momentum memperhatikan pendidikan anak perempuan di Indonesia.
Kemajuan perempuan seringkali dipandang sebagai barometer kemajuan suatu masyarakat dan bangsa.
"Perempuan yang terdidik dan terpelajar berdampak terhadap kualitas generasi yang akan datang," kata Fuad melalui keterangan tertulis, Kamis (21/4/2022).
Fuad mengatakan, perempuan yang fitrahnya ditakdirkan menjadi ibu adalah guru pertama dan teladan bagi anak-anaknya dalam membina kejujuran, kecendekiaan, ketulusan, dan kedermawanan.
Selain itu, Fuad menilai ibu adalah segala sifat mulia yang dibutuhkan bagi sebuah bangsa dan negara yang bermoral.
Baca juga: Sejarah Hari Kartini 21 April, Beserta 10 Kutipan Istimewa dari Buku Habis Gelap Terbitlah Terang
"Seperti disebut dalam sebuah hadis perjuangan ayah-bunda dalam mengasuh dan mendidik anak-anak perempuannya akan mendapatkan ganjaran yang tinggi di sisi Allah. Hal ini tentu tanpa mengesampingkan pentingnya pengasuhan anak laki-laki," ujar Fuad.
Fuad berharap, perempuan Indonesia dapat meresapi semangat perjuangan dan pengabdian Kartini serta pejuang perempuan lainnya di masa lalu sebagai bekal dalam mengarungi masa depan bangsa dan memberikan dedikasi tanpa batas bagi kehidupan keluarga.
"Bagaimana pun keluarga adalah tempat bertolak dan berlabuh bagi seorang perempuan dalam peran, tugas dan profesi apapun yang dilakukannya di tengah masyarakat," kata Fuad.