Update Kasus Binomo: 78 Saksi Diperiksa, Kerugian 118 Korban Capai Rp 72 Miliar
Perkembangan kasus dugaan judi online berkedok trading binary option platform Binomo, ada 78 orang dan 4 orang ahli yang diperiksa sebagai saksi.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bareskrim Polri mengungkap perkembangan kasus dugaan judi online berkedok trading binary option platform Binomo.
Kini, total sudah ada 78 orang dan 4 orang ahli yang diperiksa sebagai saksi.
"Perkembangan yang dapat kami sampaikan yang pertama adalah penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap saksi sebanyak 78 orang dan saksi ahli sebanyak 4 orang," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/4/2022).
Baca juga: Hari Ini Manajer Klub Basket Bima Perkasa Yogyakarta Bakal Diperiksa Kasus Investasi Bodong DNA Pro
Baca juga: Adik Indra Kenz Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Pencucian Uang Binomo
Baca juga: Vanessa Khong dan Ayahnya Menyusul ke Bui, Sejumlah Aliran Dana dari Indra Kenz Dibongkar Polisi
Gatot juga menjelaskan kerugian sementara yang telah dihitung dari korban Binomo yang melapor ke Bareskrim Polri.
Total, sedikitnya ada 118 korban yang telah melapor dengan total kerugian Rp 72 miliar.
"Total kerugian dari 118 korban sebanyak Rp72.138.093.000," jelas Gatot.
Dijelaskan Gatot, penyidik juga telah menetapkan tujuh orang tersangka.
Di antaranya, Vanessa Khong yang merupakan pacar Indra Kenz, ayah Vanessa, Rudiyanto Pei dan adik Indra Kenz, Nathania Kesuma.
Bareskrim sebelumnya juga telah menetapkan 4 tersangka dan melakukan penahanan.
Mereka adalah Indra Kenz, Brian Edgar Nababan, Wiky Mandara Nurhalim, Fakar Suhartami Pratama.
Selain itu, kata dia, barang bukti yang telah disita meliputi dokumen dan alat bukti elektronik, kemudian dua unit mobil mewah Tesla dan Ferrari.
Selanjutnya, tiga unit rumah di Deli Serdang Sumut, keempat sebidang tanah dan bangunan di Tangerang, hingga kelima 12 jam tangan mewah.
Penyidik juga telah menyita mobil mewah Tesla dan Ferrari, tiga rumah di Deli Serdang, Sumatera Utara, sebidang tanah dan bangunan di Tangerang, 12 jam tangan mewah, uang tunai Rp1,6 miliar termasuk uang tunai Rp1,63 miliar.
"Kedua melakukan pemasangan plang sita di daerah Tangerang. yang ketiga adalah memeriksa saksi korban, menyita dokumen, ekspos dengan tim PPATK. Untuk perkembangan penyidikan, penyidik juga terus akan melakukan tracing aset para tersangka," pungkasnya.
