Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

DPR Desak AirNav Buka Data Soal Tunggakan Layanan Navigasi Penerbangan

ddy Santana Putra menyatakan Komisi V memberikan perhatian pada keselamatan penerbangan, khususnya pada pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in DPR Desak AirNav Buka Data Soal Tunggakan Layanan Navigasi Penerbangan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon penumpang memadati Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (10/11/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Eddy Santana Putra, menyatakan jika Komisi V memberikan perhatian pada keselamatan penerbangan, khususnya pada pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav.

"Waktu rapat, itu Dirut AirNav Bu Polana (Banguningsih) memang menyampaikan masih ada tunggakan dari beberapa maskapai," kata Eddy kepada wartawan, Kamis (21/4/2022).

Dirut AirNav Polana Banguningsih, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR, Selasa 5 April 2022, jika hingga saat ini masih ada piutang dari beberapa maskapai penerbangan hingga mencapai Rp 1,5 triliun.

Mereka belum membayar jasa layanan kebandarudaraan ke BUMN navigasi udara. Hal itu pula yang menjadi masalah utama tersendatnya pendapatan Airnav, di mana banyak maskapai tidak disiplin untuk membayarkan Pelayanan Jasa Navigasi Penerbangan (PJNP).

Baca juga: Citilink Siapkan 567 Ribu Kursi Penerbangan untuk Periode Angkutan Lebaran 2022

"Tetapi Bu Polana tidak menyebutkan maskapai penerbangannya, jadi tidak sampai detil," kata Eddy Santana yang juga mantan Wali Kota Palembang dua periode itu.

Karena tidak disampaikan secara detil, Komisi V tidak mendapatkan gambaran apakah yang menunggak merupakan maskapai penerbangan dari dalam negeri atau maskapai penerbangan luar negeri.

Berita Rekomendasi

Kondisi tersebut membuat Eddy khawatir penyelenggaraan layanan navigasi penerbangan terganggu.

Karena itu pula, ia mendesak kepada AirNav untuk membuka data maskapai penerbangan yang melakukan penunggakan jasa layanan navigasi.

Baca juga: Pelita Air Pilih Pesawat Airbus A320 untuk Penerbangan Komersial, Ini Alasannya

"Data maskapai yang berhutang itu semestinya dibuka, biar kita tahu karena dampaknya itu bisa kemana-mana," pungkas legislator dari Dapil Sumsel I itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas