Pentingnya Holding BUMN Industri Pertahanan bagi Indonesia, Fadli Zon: Ancaman Itu Tetap Ada
Fadli pun optimistis Indonesia bisa menghasilkan produk pertahanan yang dibutuhkan untuk sektor darat, laut, maupun udara.
Penulis: Reza Deni
Editor: Malvyandie Haryadi
Dengan adanya Holding BUMN pertahanan, Presiden meminta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk-produk pertahanan terus diperbesar.
Sehingga dapat menurunkan impor alat pertahanan dan keamanan.
"Saya minta TKDN produk-produk pertahanan unggulan terus ditingkatkan dari angka yang telah dicapai saat ini, yaitu 41 persen agar bisa terus naik dan meningkat dan nanti pada akhirnya 100 persen," katanya.
Presiden berpesan agar BUMN pertahanan dapat bergerak cepat, lincah dan juga jeli melihat peluang. Sehingga BUMN pertahanan dapat menjadi bagian dalam rantai pasok global.
"Namun tetap mengutamakan pemenuhan kebutuhan di dalam negeri," katanya.
Peluncuran holding dan program strategis BUMN industri pertahanan ini, kata Presiden, harus dijadikan lompatan untuk bertransformasi dalam membangun ekosistem industri pertahanan yang kuat dan modern.
"Membentuk BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri yang mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri utama nya dan diperhitungkan di pasar internasional atau pasar global," tuturnya.
Presiden mengatakan BUMN pertahanan ini akan menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan Indonesia.
BUMN pertahanan harus menguasai teknologi manufaktur dan komponen terkini berbasis dual use technology.
"Dengan membangun global partnership seluas-luasnya dengan siapa pun yang mau transfer teknologi. Jadi semuanya ajak. Tapi tetap mayoritas kita. Sehingga juga agar pasar kita lebih membesar," ujarnya.