TNI AU Siapkan Personel Hingga Alutsista Dukung Implementasi CMAC Pasca Realignment FIR RI-Singapura
Novyan mengatakan sejumlah aspek yang sudah dan akan disiapkan antara lain personel, sarana dan prasarana, serta alutisista.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaskoopsudnas Marsekal Muda TNI Novyan Samyoga mengatakan ada sejumlah hal yang sudah dan akan disiapkan TNI Angkatan Udara (AU) guna mendukung implementasi kerja sama sipil-militer dalam manajemen lalu lintas penerbangan atau civil military cooperation in air traffic management (CMAC) setelah disepakatinya realignment FIR di wilayah udara Kepulauan Riau dan Natuna antara Indonesia dan Singapura.
Novyan mengatakan sejumlah aspek yang sudah dan akan disiapkan antara lain personel, sarana dan prasarana, serta alutisista.
Untuk kesiapan personel, kata dia, nantinya akan disiapkan oleh Dinas Pengembangan Operasi TNI AU.
Terkait kompetensi personel, kata dia, harus bisa Bahasa Inggris, memiliki keahlian radar controller, serta pengetahuan operasi militer.
Personel TNI AU yang akan ditugaskan dalam CMAC, kata dia, juga akan mendapatkan pembekalan untuk mengawaki CMAC atau MCC sebelumnya.
Hal tersebut disampaikannya pada Seminar Nasional Sekkau A-III bertajuk Civil Military Cooperation In Air Traffic Management (CMAC) Pasca Perjanjian Realignment FIR Indonesia-Singapura, Senin (25/4/2022).
"Dan ini harus kita lakukan sekarang-sekarang. Ketika nanti FIR disetujui oleh ICAO maka CMAC sudah bisa langsung bekerja," kata dia.
Dari segi sarana dan prasarana, kata dia, saat ini TNI AU harus mulai menyiapkan di antaranya jalur komunikasi dan Lanud.
Baca juga: Survei Populi Center: TNI, Presiden, dan Polri Lembaga yang Paling Dipercaya Publik saat Ini
Ia juga menekankan pentingnya kesiapan TNI AU dalam hal software.
"Kesiapan alutsista. Alutsista ini juga jelas ya, bahwa kita sebagai penegak kedaulatan kita menyiapkan radar, pesawat tempur, dan Denhanud. Semuanya bisa kita tambahkan sesuai kebutuhan," kata Novyan.
Novyan mengatakan masih ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus dikerjakan TNI AU.
Namun demikian, menurutnya masih cukup waktu untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.
"Kalau tidak salah saya mendapat informasi mungkin sekitar medio Desember itu mudah-mudahan, insya Allah akan ditandatangani tentang FIR tersebut. Sehingga kita masih punya waktu sekitar 8 bulan. Mari sama-sama kita persiapkan software, personel, alutsista, dan sebagainya agar ketika FIR itu ditandatangani maka CMAC kita juga sudah siap," kata Novyan.