Dokter Hewan Diserang saat Evakuasi Harimau Sumatera yang Terjerat di Dusun Pardomuan
Hal tersebut dikarenakan sempat terjadi penyerangan harimau sumatera kepada dokter hewan yang berusaha membiusnya.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penanganan Konflik Warga di Dusun Pardomuan Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Tapanuli Selatan dengan seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dipastikan berjalan kondusif meski sempat mengalami kendala.
Hal tersebut dikarenakan sempat terjadi penyerangan harimau sumatera kepada dokter hewan yang berusaha membiusnya.
"Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan yang menangani evakuasi bersama dengan TNI, Kepolisian, aparat pemerintah setempat, serta masyarakat menjamin proses terus berjalan secara kondusif," ujar Irzal Azhar, Plt. Kepala Balai Besar KSDA Sumatera Utara dalam keterangannya, Selasa (26/04/2022).
Informasi terdapatnya harimau sumatera terjerat berawal pada Jumat 22 April 2022, pukul 18.30 Wib, Komandan Rayon Militer (Danramil) Batang Toru melaporkan adanya Harimau Sumatera yang terjerat di Dusun Pardomuan kepada Balai Besar KSDA Sumatera Utara melalui Seksi Konservasi Wilayah V Sipirok pada Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan.
Baca juga: BKSDA Aceh: Tiga Harimau Sumatera Mati Kena Jerat di Kabupaten Aceh Timur
Laporan tersebut ditindaklanjuti Tim Balai Besar KSDA Sumatera Utara bersama dengan lembaga mitra kerjasama Yayasan Orangutan Sumatera Lestari – Orangutan Information Center (YOSL-OIC) segera menuju lokasi dan tiba pada pukul 01.30 Wib dengan membawa kandang transit dan serta peralatan senjata.
Setibanya di lokasi, Tim melakukan koordinasi dengan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batang Toru, Danramil Batang Toru, Camat Angkola Sangkunur, pemilik jerat beserta masyarakat Desa Batu Godang.
Menurut keterangan masyarakat, harimau diketahui terjerat pertama kali pada Jumat 22 April 2022, sekitar pukul 11.00 Wib.
Kemudian saat dicek ulang pada pukul 16.00 Wib, posisi harimau yang terjerat telah berpindah tempat sejauh 200 meter dengan keadaan jerat sling terlilit di kaki yang disangkutkan pada batang pohon.
Mengingat kondisi cuaca dan mempertimbangkan keselamatan Tim, akhirnya disepakati dengan muspika dan masyarakat, Tim akan melakukan pengecekan ke lokasi besok pagi.
Baca juga: Bangkai 2 Ekor Harimau Sumatra Ditemukan di Kabupaten Aceh Timur, Kaki Terjerat Kawat Tebal
Pada Sabtu 23 April 2022, pukul 07.00 Wib, Tim menuju lokasi dengan berjalan kaki sejauh 2 km dan tiba pada pukul 09.00 Wib.
Di lokasi Tim menemukan seekor Harimau Sumatera yang terjerat dengan kondisi kaki terlilit tali sling dan dalam keadaan lemas.
Rencana evakuasi akan dilakukan dengan cara di tembak bius.
Pada pukul 23.30 Wib, Dokter Hewan (drh). Anhar tiba di lokasi, kemudian dilakukan diskusi dengan melibatkan Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan, Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, Koramil Siais, YOSL-OIC, Yayasan Scorpion, aparat desa serta masyarakat desa dan disepakati evakuasi akan dilakukan besok pagi.
Pada Minggu, 24 April 2022, pukul 04.45 Wib, Tim dan dokter hewan melakukan persiapan, serta pengecekan senjata bius.
Pukul 06.40 Wib, Tim tiba di lokasi harimau terjerat, kemudian pada pukul 07.05 wib drh. Anhar melakukan pembiusan dengan cara menembak.
Tembakan bius mengenai badan/tubuh harimau tapi tanpa diduga harimau tiba-tiba langsung menyerang drh. Anhar yang mengakibatkan luka di bagian lengan sebelah kiri yang menyebabkan sang dokter segera dievakuasi ke RS Padangsidimpuan untuk mendapatkan perawatan.
Sementara itu usai menyerang harimau kemudian lari menjauh.
Melihat kondisi tersebut Kepala Bidang KSDA Wilayah III Padangsidimpuan bersama-sama dengan Camat Angkola Sangkunur, Kapolsek Batangtoru, mewakili Danramil Siais, kepala desa, YOSL-OIC, dan Yayasan SCORPION menyampaikan sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
Petugas juga memberikan imbauan agar 3 hari ke depan warga tidak melakukan aktivitas apapun di kebun, tetap waspada.
Warga juga diimbau, dalam melakukan aktivitas di luar rumah tidak sendiri melainkan secara berkelompok dan minimal 5 orang.
Warga diminta segera melaporkan/memberikan informasi kepada petugas terkait bila melihat adanya tanda-tanda keberadaan harimau tersebut.
Untuk penanganan berikutnya, Balai Besar KSDA Sumatera Utara akan melakukan pemasangan perangkap di sekitar lokasi kejadian, dan melakukan patroli rutin, serta pendampingan terhadap masyarakat sampai situasi kembali kondusif.