Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Lebaran Ketupat dan Makna Empat Sisi Ketupat

Berikut adalah sejarah lebaran ketupat dan makna 4 sisi ketupat. Simak selengkapnya di artikel ini.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Sejarah Lebaran Ketupat dan Makna Empat Sisi Ketupat
TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi - Berikut adalah sejarah lebaran ketupat dan makna 4 sisi ketupat. Simak selengkapnya di artikel ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Orang Jawa umumnya mengenal dua kali pelaksanaan lebaran, yakni lebaran Idul Fitri dan Lebaran Ketupat.

Seperti yang telah diketahui, Idul Fitri dilaksanakan pada 1 Syawal.

Sementara Lebaran Ketupat dilaksanakan 1 minggu setelahnya, yakni 8 Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama 6 hari.

Pedagang musiman membuat kulit ketupat untuk dijual di pasar Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (1/5/2022). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sejumlah pasar tradisional maupun pasar tumpah pinggir jalan di Jakarta dipadati pedagang musiman yang berjualan kulit ketupat seharga Rp10 ribu - Rp15 ribu per ikat tergantung ukuran. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pedagang musiman membuat kulit ketupat untuk dijual di pasar Pasar Minggu, Jakarta, Minggu (1/5/2022). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, sejumlah pasar tradisional maupun pasar tumpah pinggir jalan di Jakarta dipadati pedagang musiman yang berjualan kulit ketupat seharga Rp10 ribu - Rp15 ribu per ikat tergantung ukuran. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Apa Itu Lebaran Ketupat? Tradisi Seminggu setelah Lebaran Idul Fitri, Ini Sejarahnya

Sejarah Lebaran Ketupat

Mengutip KompasTV, ketupat merupakan simbol perayaan hari raya umat Muslim yang sudah ada sejak pemerintahan Demak sekitar abad ke-15.

Demak sendiri adalah kerajaan Islam pertama di Jawa yang membesarkan Islam dengan bantuan para Walisongo.

Dalam memasukkan Islam ke pedalaman, beberapa wali menggunakan pendekatan agraris dan budaya-budaya lokal.

Berita Rekomendasi

Salah satunya ialah Sunan Kalijaga, ia memasukkan ketupat ke berbagai peringatan hari besar Islami agar bisa mendapatkan hati rakyat pribumi.

Mengutip kids.grid.id, Sunan Kalijaga mengenalkan dua istilah yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat.

Bakda Lebaran merupakan pelaksanaan shalat Ied 1 Syawal.

Adapun bakda ketupat dilakukan satu minggu setelah lebaran.

Ketika lebaran ketupat, masyarakat muslim di Pulau Jawa akan membuat ketupat seperti makanan yang dibuat dari beras dan dimasukkan ke daun kelapa atau janur.

Setelah itu, beras yang disimpan di janur dimasak dan diberikan kepada keluarga atau tetangga sekitar.

Baca juga: Cara Membuat Ketupat yang Pulen, Ini Tips Cara Mengisi dan Memasaknya

Makna Ketupat

Mengutip bobo.grid.id, kata "kupat" memiliki arti "ngaku lepat", dalam bahasa Indonesia artinya "mengakui kesalahan".

Selain itu "kupat" juga berarti "laku papat" atau empat laku yang tercermin dari empat sisi ketupat.

Empat sisi ketupat juga memiliki maknanya masing-masing, teman-teman.

Makna empat sisi ketupat yaitu:

1. Lebaran: Satu sisi ketupat ini bermakna lebaran yang berasal dari kata dasar ‘lebar’. Ini artinya pitu ampun dibuka untuk orang lain.

2. Luberan: Sisi kedua ketupat bermakna luberan yang berasal dari kata dasar ‘luber'. Artinya melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.

3. Leburan: Sisi ketika ketupat bermakna leburan yang berasal dari kata dasar ‘lebur’. Leburan bermakna melebur dosa yang dilalui selama satu tahun.

4. Laburan: Sisi terakhir ketupat bermakna laburan yang merupakan kata lain ‘kapur’. Nah, kata ini memiliki makna menyucikan diri atau putih kembali seperti bayi.

(Tribunnews.com/Widya) (Kompas.tv/Gempita Surya) (Bobo.grid.id/Avisena Ashari) (GridKids.id/Febryan Kevin)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas