Jusuf Kalla Bercerita Pengalaman Bertemu Kaisar Jepang Naruhito
Jusuf Kalla menceritakan pertemuannya dengan Kaisar Jepang, Naruhito saat menerima penghargaan dalam sebuah upacara yang digelar Istana Kaisar Jepang
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden RI ke 10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) menerima penghargaan tertinggi ‘Grand Cordon of the Order of the Rising Sun’ dari Pemerintah Jepang pada Selasa, 10 Mei 2022.
Jusuf Kalla menceritakan pertemuannya dengan Kaisar Jepang, Naruhito saat menerima penghargaan dalam sebuah upacara yang digelar Istana Kaisar Jepang atau Imperial Palace.
JK bercerita kalau acara pemberian penghargaan dipenuhi dengan etika dan adat istiadat kebudayaan Jepang. Bahkan gladi bersih dilakukan satu jam sebelum acara resmi dilakukan.
“Adat istiadat suatu negara berbeda dengan negara lain, begitu juga dengan Jepang,” kata JK pada konferensi per virtual dari KBRI Tokyo, Selasa (10/5/2022).
“Di dunia ini satu-satunya kekaisaran yang masih ada ya di Jepang. Acara itu penuh dengan etika-etika yang baik. Acara tadi didahului dengan semacam gladi satu jam sebelumnya. Bagaimana menerima (penghargaannya), bagaimana bertemu dengan kaisar, bagaimana berdiri, bagaimana sama-sama memberi hormat. Kita kan tidak terbiasa dengan hal itu, tapi kita mengikuti kebiasaan yang ada di negeri ini. Mereka juga sama-sama menghormati kita semuanya,” kata JK.
Sebagaimana diketahui, bertemu dengan Kaisar Jepang merupakan momen yang sangat langka.
Mantan Wapres itu juga menceritakan bagaimana protokol di Istana Kaisar sangat ketat, akan tetapi tidak banyak petugas pengamanan yang berjaga dan sangat bebas.
Namun yang digarisbawahi JK, bahwa Jepang sangat detil dan dalam melakukan sesuatu termasuk dalam mengkoordinir pemberian penghargaan tersebut.
Baca juga: Jusuf Kalla Terima Penghargaan Tertinggi ‘Grand Cordon’ dari Kaisar Jepang, Ini Sebabnya
“Pengalaman juga, bagaimana pengaturan di Istana itu protokolnya sangat ketat, tetapi keamanannya tidak seperti kita. Itu bebas-bebas saja, tidak ada security dimana-mana. Tapi yang paling penting bahwa mereka bekerja dengan sangat cermat dan detil sekali,” ujarnya.
Jepang memiliki kekaisaran tertua di dunia yang masih ada sampai saat ini dan diperkirakan usianya sudah lebih dari 1000 tahun.
Tradisi dan adat istiadat dalam lingkungan kekaisaran tetap dijaga, karena Jepang sangat menghargai dan menghormati warisan budaya yang terus dilestarikan.
Kaisar sendiri diibaratkan sebagaimana jangkar dari Pemerintah Jepang, yang menjaga stabilitas politik di negara Sakura tersebut.
“Politik di Jepang boleh bergoyang, tapi ketika sampai kerajaannya itu sendiri tetap Jepang merupakan satu negara yang kuat,” kata Dubes RI untuk Jepang Heri Akhmadi.
Penghargaan dari Kaisar Jepang tidak lepas dari jasa JK sebagai wakil Presiden dan posisi lainya yang dijabat JK, baik sebagai menteri maupun ketua berbagai organisasi sosial dalam memajukan Indonesia dan Jepang.
Sebagaimana diketahui JK yang juga menjabat sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia (PMI) dan turut berkontribusi dalam misi kemanusiaan saat terjadi tsunami Jepang 2011 silam.
“Ini penghargaan yang sangat layak diberikan kepada bapak JK dan kedepannya kita harapkan dukungan yang terus menerus untuk mendorong, mengembangkan, memajukan hubungan RI-Jepang,” kata Heri.