Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ciri Hewan Terkena Virus PMK, Begini Cara Pengobatannya

Bagaimana ciri-ciri hewan yang terkena virus PMK? Artikel ini dilengkapi dengan cara pengobatannya.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Ciri Hewan Terkena Virus PMK, Begini Cara Pengobatannya
Kementan
Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. Bagaimana ciri-ciri hewan yang terkena virus PMK? Artikel ini dilengkapi dengan cara pengobatannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau dikenal juga sebagai Foot and Mouth Disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae adalah penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan virus.

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.

Hewan yang rentan tertular penyakit PMK adalah sapi, kerbau, unta, gajah, rusa, kambing, domba dan babi.

Baca juga: Bahaya Virus PMK, Menkes Budi Pastikan Tak Akan Bahayakan Manusia

Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan.
Kementan telah melakukan upaya mengatasi kejadian munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi di Gresik, Sidoarjo, Mojokerto dan Lamongan. (Kementan)

Lantas, bagaimana ciri-ciri hewan yang terkena virus PMK?

Mengutip Portal Resmi Kabupaten Bogor, berikut adalah ciri gejala klinis pada sejumlah hewan yang terkena virus PMK:

Sapi

1. Pyrexia (demam) mencapai 41°C, anorexia (tidak nafsu makan), menggigil, penurunan produksi susu yang drastis pada sapi perah untuk 2-3 hari, kemudian:

BERITA TERKAIT

a. Menggosokkan bibir, menggeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula (lepuh) pada membrane mukosa hidung dan bukal serta antara kuku.

b. Setelah 24 jam: vesikula tersebut rupture/pecah setelah terjadi erosi.

c. Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.

2. Proses penyembuhan umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.

3. Komplikasi: erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, abotus kematian pada hewan muda, kehilangan berat badan permanen, kehilangan kontrol panas.

Domba dan Kambing

Lesi kurang terlihat, atau lesi pada kaki bisa juga tidak terlihat. Lesi pada sekitar gigi domba, kematian pada hewan muda.

Babi

Kemungkinan bisa timbul beberapa lesi kaki ketika dikandangkan pada alas permukaan yang keras.

Kematian yang sering terjadi pada anak babi.

Lesi/ kerusakan jaringan berupa:

• Vesikula atau lepuh pada lidah, sela gigi, gusi, pipi, pallatum molle dan pallatum durum (langit-langit mulut), bibir, nostril, moncong, cincin koroner, puting, ambing, moncong, ujung kuku, sela antar kuku.

• Lesi yang ditemukan setelah hewan mati pada dinding rumen, lesi di miokardium, sebagian hewan muda (disebut juga tiger heart).

Pengobatan

1. Pemotongan dan pembuangan jaringan tubuh hewan yang terinfeksi.

2. Kaki yang terinfeksi di terapi dengan chloramphenicol atau bisa juga diberikan larutan cuprisulfat.

3. Injeksi intravena preparat sulfadimidine juga disinyalir efektif terhadap PMK.

4. Selama dilakukan pengobatan, hewan yang terserang penyakit harus dipisahkan dari hewan yang sehat (dikandang karantina terpisah dari kandang hewan sehat).

5. Hewan tidak terinfeksi harus ditempatkan pada lokasi yang kering dan dibiarkan bebas jalan-jalan serta diberi pakan cukup untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya.

6. Pada kaki hewan ternak yang sehat diolesi larutan Cuprisulfat 5 % setiap hari selama satu minggu, kemudian setelah itu terapi dilakukan seminggu sekali sebagai cara yang efektif untuk pencegahan PMK pada ternak sapi.

(Tribunnews.com/Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas