Bertemu Dubes Jerman, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bilateral
Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Federasi Jerman telah berlangsung sejak lama.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dan Republik Federasi Jerman telah berlangsung sejak lama. Setelah secara resmi dibuka pada tahun 1952, dengan demikian hubungan diplomatik tersebut sudah terjalin selama 70 tahun.
Pada tahun 2012, hubungan Republik Indonesia dan Republik Federal Jerman (RFJ) mencapai tahap baru dengan disepakatinya dokumen the German-Indonesian Joint Declaration for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility.
Kedua negara pun menjadi mitra strategis komprehensif yang bertekad untuk terus mengembangkan hubungan bilateral secara positif, konstruktif, dan saling menghormati kedaulatan masing-masing.
Dalam perkembangannya, hubungan bilateral RI-RFJ tersebut semakin meningkat dan erat dengan adanya momentum kunjungan resmi Presiden Joko Widodo ke Berlin pada 17-18 April 2016.
Presiden Joko Widodo dan Kanselir Angela Merkel telah menyepakati kembali penguatan hubungan kemitraan strategis kedua negara melalui tiga fokus bidang kerja sama yaitu pendidikan vokasi (technical vocational education training), energi terbarukan (renewable energy), dan maritim (maritime cooperation) untuk kebutuhan negara dan kepentingan nasional RI-RFJ di masa mendatang.
Selanjutnya, pada Kamis (12/05), diadakan pertemuan yang dilaksanakan secara daring dalam rangka courtesy call dan perkenalan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia, H.E. Ina Lepel.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Jerman diharapkan dapat terus ditingkatkan. “Kita perlu melampaui dari apa yang telah dilakukan,” ucap Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga mendiskusikan tentang upaya penguatan dan peningkatan hubungan dan kerja sama bilateral di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi, persiapan Indonesia sebagai Partner Country Hannover Messe 2023, serta sinergi prioritas Presidensi G20 Indonesia dan Presidensi G7 Jerman.
Hannover Messe 2023
Setelah sukses menjadi Official Partner Country pada Hannover Messe 2021 secara digital, Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi Official Partner Country Hannover Messe 2023. Kesempatan emas ini merupakan momentum yang baik bagi Indonesia sebagai ajang branding nasional, serta mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur dan pembangunan infrastruktur digital Indonesia.
Hannover Messe 2023 diharapkan dapat membuka pandangan dunia industri terhadap potensi besar Indonesia untuk menjalin kemitraan. Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2023 juga akan mempererat hubungan bilateral IndonesiaJerman.
G20 dan G7
Pada tahun 2022 ini, Jerman memegang Presidensi G7 2022. Beberapa isu prioritas yang menjadi pembahasan pada Presidensi G7 Jerman antara lain (1) A sustainable planet, (2) Economic stability and transformation, (3) Healthy lives, (4) Investment in a better future, dan (5) Stronger together.
Terdapat keselarasan antara isu prioritas di bidang non-political/security pada Presidensi G7 Jerman dengan isu prioritas Presidensi G20 Indonesia yaitu Arsitektur Kesehatan Global, Transformasi Ekonomi Digital, dan Transisi Energi.
“Karena kedua negara kita memperingati 70 tahun berlangsungnya hubungan bilateral dan Presidensi kita masing-masing di G20 dan G7 tahun ini, saya berharap kita memiliki minat besar untuk mengadakan acara Joint Bilateral Economic Forum, dimana kegiatan ini akan menjadi kesempatan besar untuk showcase kerja sama antara kedua negara serta mengidentifikasi berbagai potensi kerja sama baru dan penyelarasan antara Presidensi G20 dengan Presidensi G7,” tutur Menko Airlangga. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.