Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Politisi Golkar soal Anggapan Terlalu Dini Koalisi PAN, Golkar dan PPP

Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat berkoalisi untuk Pemilu 2024. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Kata Politisi Golkar soal Anggapan Terlalu Dini Koalisi PAN, Golkar dan PPP
Istimewa
Pengamat politik sekaligus Politisi senior Partai Golkar Rizal Mallarangeng jawab anggapan terlalu dini koalisi PPP, PAN dan Golkar. 

TRIBUNNEWS.COM - Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat berkoalisi untuk Pemilu 2024. 

Mereka menyebutnya dengan nama Koalisi Indonesia Bersatu

Namun, pembentukan koalisi tersebut dinilai terlalu dini lantara gelaran pilpres masih setahun lebih.

Menanggapi hal itu, pengamat politik sekaligus Politisi senior Partai Golkar Rizal Mallarangeng menilai, hal ini justru langkah awal yang bagus dan patut dicontoh partai lainnya. 

PAN, Golkar dan PPP Bangun Koalisi Bersatu, Kamis (12/5/2022)
PAN, Golkar dan PPP Bangun Koalisi Bersatu, Kamis (12/5/2022) (Instagram @airlanggahartarto_official)

Baca juga: PAN, Golkar dan PPP Berkoalisi, Zulkifli Hasan Harap Dapat Akhiri Sengketa Politik

Baca juga: Membaca Arah Poros Sam Ratulangi di Pilpres 2024: Golkar, PAN dan PPP Telah Bersatu

Sebab menurutnya, semangat ketiga parpol itu dinilai perlu agar dapat mengerucutkan pilihan kandidat calon presiden dan calon wakil presiden. 

"Memang membangun kesamaan pandangan itu patutnya jangan buru-buru. Pendaftaran peserta pemilu secara partai kan sudah mulai berjalan walaupun secara formal tahun depan, tapi kan kurang lebih setahun menyiapkan termasuk kandidat capres cawapres yang kira-kira satu tahun tiga bulan lagi, saya rasa proses itu butuh pematangan,"

"Nah karena itu langkah awal yang dilakukan Golkar, PAN, dan PPP bagus sebagai contoh bagi teman-teman yang lain, untuk mulai mengerucutkan pilihan-pilihan yang ada," kata Rizal dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi tvOneNews, Minggu (14/5/2022). 

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu yang Digagas PAN, Golkar, dan PPP Dinilai Berat Menangkan Pilpres 2024

Berita Rekomendasi

Lanjut dikatakan Rizal, tidak menutup kemungkinan partai lain masih bisa turut masuk dalam koalisi ini. 

"Ini kan baru pembukaan bukan penutupan dan ini kondisi terbuka, kalau ada partai lain yang tertarik, ini kan kemungkinan bergabung amat sangat besar dan bagus,"

"Anggaplah gerakan tanpa bola, belum ditendang ke gawang, jadi masih cari posisi," lanjutnya. 

Sebut Ingin Akhiri Polarisasi dan Pembelahan

Diwartakan Tribunnews.com, koalisi ini terbentuk saat digelarnya pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) ketiga partai tersebut di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis (12/5/2022) kemarin.

Yakni Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, dan  Ketum PPP Suharso Monoarfa. 

Koalisi ini akan segera merumuskan bentuk kerja sama secara detail dalam waktu dekat.

Selain itu, terbentuknya koalisi ini juga disebut untuk melanjutkan program-program strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Nama Koalisi Indonesia Bersatu Disepakati Usai Pertemuan 3 Ketua Umum Golkar, PPP dan PAN 

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily. (Chaerul Umam)

Sementara, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menyebut koalisi tiga partai politik ini dalam rangka untuk mengakhiri politik identitas dan mengakibatkan polarisasi masyarakat seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.

“Tiga partai yang berkumpul sepakat bahwa dalam Pemilu 2024 nanti kita tidak boleh terjebak pada hal yang sama,” ujarnya Jumat (13/5/2022).

Ace juga menginginkan agar Pemilu 2024 menjadi ajang pembuktian siapa yang terbaik dalam kontestasi lima tahunan ini.

“Kami ingin pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ace menegaskan, Koalisi Indonesia Bersatu menyatakan kompetisi hanya terjadi saat Pemilu 2024 saja sehingga setelah itu masing-masing tokoh bersatu untuk membangun bangsa.

“Karena kita butuh bersatu agar bisa sama-sama membangun Indonesia,” tuturnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Yohanes Liestyo Poerwoto) 

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas