Pengamat Curiga Pihak Istana Ada di Balik Terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu
ketiganya adalah partai koalisi pemerintah, satu di ujung tanduk, satu lagi baru ditinggal tokoh sentral, yang satu lagi gak jelas nih maunya ke arah
Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik KedaiKopi, Hendri Satrio mempertanyakan pembentukan koalisi tiga partai yakni Golkar, PAN, dan PPP yang kemudian dinamakan Koalisi Indonesia Bersatu.
Dia curiga apakah pertemuan dan pembentukan koalisi tiga partai itu diarahkan oleh pihak di lingkaran istana.
"Pertanyaan apakah ada arahan dari Istana, karena ketiganya adalah partai koalisi pemerintah, satu di ujung tanduk, satu lagi baru ditinggal tokoh sentral, yang satu lagi gak jelas nih maunya ke arah mana, bahkan ada isu ketumnya mau dilengserkan," ujar Hensat, sapaan karibnya, dalam dialog di Polemik MNC Trijaya secara virtual, Sabtu (14/5/2022).
Pasalnya, semenjak isu soal 3 periode dan perpanjangan masa jabatan presiden bergulir, dia semakin curiga dengan munculnya gerakan maupun koalisi.
"Jadi begitu ada koalisi atau gerakan-gerakan, ini mau ngapain lagi istana sih?" ujar dia.
Dia juga melihat bahwa dua tokoh, yakni Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan, adalah orang yang pernah menyuarakan soal penundaan pemilu.
"Kalau mereka bertiga ketemu, bukan otomatis 2024 tetap jalan walaupun Pak Jokowi berkali-kali mengatakan itu," kata Hensat.
Baca juga: Sekjen PAN Sebut Tak Ada Inisiator Tunggal dalam Pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu
Dia menambahkan, tujuan koalisi ketiga partai tersebut masih misterius, karena berkali-kali ditanya jawabannya hanya berada di permukaan.
"Enggak ada yang spesifik diketahui masyarakat. Ketiganya ada di koalisinya Pak Jokowi, tapi khusus PPP dan PAN ini kan posisinya ngeri-ngeri sedap apalagi PPP yang 4 koma, lalu merapat ke Golkar apakah tujuannya untuk menyelamatkan partainya atau gimana, jadi misteriusnya ini untuk kemaslahatan rakyat atau menyelamatkan parpol masing-masing," tandasnya.