Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa itu Gerhana Bulan Total? Ada 4 Fenomena Gerhana yang Terjadi pada Tahun 2022

Apa itu Gerhana Bulan Total? Ada 4 fenomena gerhana yang terjadi pada tahun 2022. Indonesia akan melihat satu dari 4 fenomena itu, ini tanggalnya.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Apa itu Gerhana Bulan Total? Ada 4 Fenomena Gerhana yang Terjadi pada Tahun 2022
Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Fenomena gerhana bulan total Super Blood Moon saat terlihat pada pukul 21.22 Wita dari Pelataran Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo --- Apa itu Gerhana Bulan Total? 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah menginformasikan ada 4 gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2022 ini.

Fenomena gerhana yang pertama adalah gerhana matahari yang telah terjadi pada 30 April-1 Mei 2022, yang hanya bisa disaksikan di Pasifik Tenggara dan sebagian Amerika Selatan, dikutip dari Instagram @lapan_ri.

Menurut Andi Pangerang, peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN, fenomena gerhana kedua adalah gerhana bulan total yang terjadi pada 15-16 Mei 2022.

Gerhana kali ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Timur Tengah (keculai Iran bagian Timur), Selandia Baru, dan sebagian besar Orsenia.

Gerhana bulan total ini juga tidak dapat disaksikan di Indonesia karena bulan sudah berada di ufuk.

Adapun fenomena gerhana yang akan terlihat dari Indonesia adalah Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022 mendatang.

Baca juga: Penjelasan Sains, Suhu Inti Matahari Mencapai 15 Juta Derajat Celcius

Puncak gerhana bulan total yang terjadi pada 16 Mei 2022 adalah pukul 04.11.33 UT atau 1.11.33 WIB.

BERITA TERKAIT

Bagi beberapa wilayah di Benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022.

Gerhana ini merupakan gerhana ke-34 dari 2 gerhana dalam siklus Saros 131.

Magnitudo (lebar) maksimum gerhana kali ini mencapai 141.37 persen diameter BUlan unutk umbra dan 237.26 persen diameter BUlan unutk penumbra.

Titik pusat Bulan berada di 25,32 persen diameter Umbra Bumi sebelah selatan titik pusat umbra Bumi.

Baca juga: Mengenal Perubahan Iklim dan Contoh Kasus Penyebab Perubahan Iklim

Lantas, apa itu sebenarnya fenomena gerhana bulan total?

Berikut ini pengertian Gerhana BUlan Total dan jenisnya, dikutip dari Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika (NASA).

Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan total Super Blood Moon saat terlihat pada pukul 21.22 Wita dari Pelataran Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). Peristiwa ini langka karena gerhana bulan total merah saat Waisak hanya terjadi 195 tahun sekali. Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo
Fenomena gerhana bulan total Super Blood Moon saat terlihat pada pukul 21.22 Wita dari Pelataran Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center, Jalan Slamet Riyadi, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (26/5/2021). Peristiwa ini langka karena gerhana bulan total merah saat Waisak hanya terjadi 195 tahun sekali. (Tribun Kaltim/Nevrianto Hardi Prasetyo)

Gerhana Bulan total terjadi ketika Bulan bergerak ke bagian dalam bayangan Bumi, atau umbra.

Sinar matahari yang melewati atmosfer Bumi mencapai permukaan Bulan, lalu meneranginya dengan remang-remang.

Warna sinar dengan panjang gelombang lebih pendek seperti biru dan ungu lebih mudah menyebar daripada warna dengan panjang gelombang lebih panjang, seperti merah dan jingga.

Kemudian, panjang gelombang yang lebih panjang berhasil menembus atmosfer Bumi, dan panjang gelombang yang lebih pendek telah menyebar.

Hal ini menyebabkan Bulan tampak berwarna jingga atau kemerahan selama gerhana Bulan.

Semakin banyak debu di atmosfer Bumi selama gerhana, maka Bulan semakin merah.

Gerhana Bulan Parsial (Sebagian)

Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika posisi Matahari, Bumi, dan Bulan tidak sempurna.

Hal ini mengakibatkan posisi Bulan hanya melewati sebagian dari umbra Bumi.

Bayangan Bumi muncul dan kemudian surut tanpa menutupi Bulan secara penuh.

Masih ada sebagian sinar Matahari yang bisa sampai ke permukaan Bulan.

Sederhananya, gerhana Bulan Parsial terjadi saat matahari, bumi, dan bulan tidak sejajar dengan sempurna.

Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan Penumbra adalah gerhana yag terjadi ketika Bulan bergerak melalui penumbra Bumi.

Penumbra Bumi merupakan bagian terluar dari bayangan Bumi yang samar.

Hal ini mengakibatkan Bulan sedikit meredup sehingga sulit untuk terlihat dari Bumi.

Gerhana Bulan jenis ini sangat sulit diamati tanpa alat khusus.

Baca juga: Fenomena Cuaca Panas Dapat Berpengaruh Pada Kesehatan Khususnya Perempuan

Fakta Gerhana Bulan

Dikutip dari Gramedia, berikut ini fakta-fakta tentang Gerhana Bulan.

1. Gerhana Bulan Tidak Membahayakan Kesehatan Manusia

Gerhana Bulan tidak memiliki dampak terhadap kesehatan manusia, baik yang menyaksikan gerhana tersebut atau tidak.

Hingga kini belum ada bukti ilmiah yang menyebutkan pengaruh tersebut.

Selain manusia, tidak ada pengaruh Gerhana Bulan terhadap kesehatan hewan.

Fakta menyebutkan seseorang dapat menyaksikan langsung gerhana Bulan dan tidak mempengaruhi kesehatan mata.

2. Gerhana Bulan Menyebabkan Pasang Surut Air Laut

Fenomena Gerhana Bulan dapat menyebabkan air laut menjadi surut dengan intensitas yang lebih besar dari biasanya.

Namun, hal ini tidak membahayakan selama ketinggian air masih berada di batas aman.

Gerhana Bulan juga tidak berdampak pada perubahan iklim.

3. Warna Gerhana Bulan Tidak selalu Merah

Fenomena Gerhana Bulan merah atau blood moon dihasilkan oleh cahaya matahari yang menghambur ke arah spektrum merah.

Hal ini menyebabkan bayangan utama Bumi terlihat kemerahan.

Gerhana Bulan total tidak selalu berwarna merah, tergantung dari kualitas udara di tempat seseorang yang mengamati Gerhana Bulan.

Semakin bersih udara di tempat tersebut, maka warna Gerhana Bulan semakin merah.

Sedangkan, jika udara tersebut kotor, maka warna yang terlihat adalah jingga.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Gerhana Bulan Total

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas