Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR Andre Rosiade mengingatkan supaya tidak ada hengki pengki dalam proses pengecatan dome gedung kura-kura DPR yang mencapai Rp4,5 miliar.

Dilihat di situs LPSE DPR, paket tersebut memiliki kode tender 735087 dengan nama tender 'Pengecatan Dome Gedung Nusantara DPR RI'.

Proses tender saat ini masuk tahap pengumuman pascakualifikasi. Tender berada pada satuan kerja Sekretariat Jenderal DPR RI.

Adapun tahun anggarannya yakni APBN 2022 dengan nilai pagu paket senilai Rp4.560.000.000 atau Rp4,56 miliar, sementara Nilai HPS paket Rp 4.501.240.786 atau Rp4,50 miliar.

Menurut Andre, untuk menjaga transparansi, sebaiknya dilakukan audit.

"Anggota DPR sendiri tidak mengetahui. Kita saja baru tahu pengerjaan cat ini dari media. Makanya kita tanya ke Pak Setjen ini Rp4,5 miliar pengerjaan apa? Ngecat?" ujar Andre kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Legislator Komisi VI Fraksi Gerindra itu juga mendapatkan informasi bahwa proyek ini bukan hanya pengecatan Dome Gedung Kura-Kura.

"Tapi juga ada pengupasan, ada perbaikan konstruksi yang rusak. Nanti akan kita dalami dan kita akan kawal pastikan jangan sampai ada hengki pengki bahwa pengadaannya harus transparan," ujar dia.

Andre menjelaskan kondisi dome gedung DPR yang mana dome gedung itu sudah cukup tua dan membutuhkan perbaikan.

"Nanti pihak setjen bisa memberikan info lebih lanjut. Informasi dari kesetjenan ini bukan hanya pengecatan, tapi juga perbaikan konstruksi," jelas Andre.

Baca juga: BURT Batalkan Pengadaan Gorden di Rumah Jabatan Anggota DPR

Andre pun mengimbau proses lelang tender dilakukan secara transparan. Dia yakin kesetjenan juga akan mengikuti aturan.

"Memang untuk urusan anggaran Rp 4,5 miliar itu tidak hanya untuk cat, tapi untuk perbaikan konstruksi, sehingga publik bisa mengikuti secara seksama pengerjaannya," tandasnya.