PAN Sayangkan Sikap Singapura yang Tolak Kedatangan Ustaz Abdul Somad
UAS disebut sempat ditarik oleh petugas imigrasi dan ditahan selama dua jam di ruangan 1x2 m.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ustaz Abdul Somad ditolak masuk Singapura.
UAS, sapaan akrab sang ustaz, berencana berlibur bersama keluarganya.
Namun rencana itu kadung terlaksana lantaran UAS dikembalikan ke Indonesia oleh pihak imigrasi Singapura.
UAS disebut sempat ditarik oleh petugas imigrasi dan ditahan selama dua jam di ruangan 1x2 m.
Menanggapi kejadian tersebut, politisi PAN dan Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto menyayangkan sikap Singapura yang menolak pendakwah dari Indonesia itu masuk.
“Memang hak sebuah negara untuk mengizinkan masuk atau tidak. Tapi apa alasannya? Tidak masuk akal. Apakah Singapura memusuhi umat Islam Indonesia?” Tanya Yandri.
Baca juga: Singapura Ungkap Alasan Larang Ustaz Abdul Somad Masuki Wilayahnya: Sosok Ekstremis dan Pura-pura
Wakil Ketua Umum PAN tersebut menilai Singapura bersikap paranoid terhadap ulama Indonesia.
“UAS kan bukan penjahat, bukan teroris, kenapa ditolak masuk? Padahal hanya untuk liburan. Singapura perlu terbuka mengemukakan apa alasannya.” Ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Dubes Indonesia untuk Singapura Suryopratomo menyebut UAS bukan dideportasi, tetapi ditolak masuk.
“Beliau tidak dideportasi tetapi tidak mendapatkan izin untuk masuk Singapura. Jadi diminta kembali ke Indonesia,” katanya Selasa (17/5/2022).
Terkait alasan, dia menjelaskan, pihaknya tidak bisa mengungkapkan dan melempar pertanyaan ke Kedutaan Besar (Kedubes) Singapura di Jakarta.
“Kalau alasannya yang tepat mungkin tanyakan kepada Kedubes Singapura di Jakarta. Karena mereka yang lebih berhak menjelaskan alasannnya,” imbuh Suryopratomo.
Yandri berpendapat Dubes Suryopratomo tidak bisa lepas tangan begitu saja.
“Hak warga negara Indonesia perlu dibela. UAS itu WNI. Dubes perlu bela beliau. Tidak bisa lepas tangan.” Pungkasnya.
Ustaz Abdul Somad Cerita Pernah Dilarang Masuk Timor Leste
Dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Hai Guys Official, UAS menjelaskan bahwa dirinya beberapa waktu lalu juga pernah ditolak ketika hendak menginjakan kaki di negara orang.
Kala itu, UAS dilarang masuk ke Timor Leste pada tahun 2018.
Namun saat itu UAS dijelaskan alasan mengapa dirinya tak boleh masuk ke Timor Leste.
Hal itu berbeda dengan apa yang diterimanya dari Singapura yang tak menjelaskan alasannya menolak UAS.
"Dulu memang saya pernah tidak masuk ke Timor Leste, padahal sudah disusun acaranya dengan Pak Xanana Gusmao dengan uskup kemudian tabligh akbar," kata UAS, Selasa (17/5/2022).
Dijelaskan UAS, kala itu keputusan Timor Leste menolak dirinya berlangsung begitu mendadak.
Bahkan UAS sudah mendarat di bandara yang ada di Timor Leste.
"Saya tanya orang imigrasi kenapa saya gak boleh masuk," tanya UAS kala itu kepada petugas imigrasi.
Rupanya sat itu, pihak imigrasi Timor Leste baru saja menerima informasi dari Jakarta yang menyebut UAS adalah teroris.
"Imigrasi Timor Leste dapat fax dari Jakarta bahwa Bapak (UAS) terosis makanya gak bisa masuk," tutur UAS menceritakan pengalamannya kala itu.
Saat itu, UAS bisa memahami mengapa dirinya tak boleh masuk Timor Leste.
Hal itu karena memang menjelang pilpres di Indonesia sehingga dikhawatirkan kedatangan UAS ke Timor Leste dapat mempengaruhi suara WNI yang berada di negara tetangga itu dalam menentukan pilihan.
"Dulu kan 2018 dikhawatirkan ada kelompok cebong dan kapret. Kalau sekarang semua kampret sudah jadi cebong, apalagi urusannya," kelakar UAS.
Karenanya, UAS bingung alasan Singapura menolak kedatangannya.
Padahal, kata UAS, bila konteksnya politik seperti yang dialaminya saat ditolak masuk ke Timor Leste maka sesungguhnya ajang Pemilu 2024 juga masih jauh.
"Saya khawatir Singapura file lamanya belum dihapus. Jadi orang Singapura musti update," kritik UAS.