Pengamat Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Bawa Tradisi Politik Baru: Patut Diapresiasi
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dijalin antara Partai Golkar, PPP, dan PAN, dinilai membawa tradisi baru di perpolitikan Indonesia.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Psikologi Politik dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Moh Abdul Hakim menilai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dijalin antara Partai Golkar, PPP, dan PAN, membawa tradisi baru di perpolitikan Indonesia.
Hakim menilai langkah yang diambil KIB patut diapresiasi.
Menurut Hakim, tren politik di Indonesia selama ini merupakan personalisasi politik sejak Pilpres 2004.
"Personalisasi politik artinya para pemilih, bahkan parpol itu sendiri, berfokus pada sosok-sosok individu figur politik."
"Daya tarik politik sangat tergantung dengan siapa yang dicalonkan," ungkap Hakim dalam program Overview Tribunnews, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Simulasi 3 Paslon di Pilpres 2024 Menurut Pengamat: Prabowo-Puan, Ganjar-Erick Thohir, dan Anies-AHY
Hakim mengungkapkan, bila tren tersebut dibiarkan dalam waktu lama, dinilai dapat menurunkan tingkat kepercayaan publik terhadap institusi-institusi politik, termasuk partai politik.
"Contohnya dalam berbagai survei menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap sosok presiden, jauh lebih tinggi dari lembaga-lembaga politik seperti DPR dan partai politik," ungkap Hakim.
Sehingga menurut Hakim, apa yang dilakukan KIB sudah melawan tren personalisasi politik.
"Tetapi tinggal pertanyaannya apakah koalisi ini memang didasarkan pada idealisme tertentu, ideologi yang sama, atau lebih banyak berdasarkan pada pertimbangan praktis, inilah yang perlu kita uji," ungkap Hakim.
Baca juga: Bukan Ujug-ujug, Koalisi Golkar-PAN-PPP Disebut Sudah Lama Dikomunikasikan 3 Ketum
Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) terbentuk saat digelarnya pertemuan antara Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis (12/5/2022) kemarin.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP tidak terbentuk dalam waktu singkat.
Ia menyebut komunikasi ketiga partai sudah terjalin dalam waktu yang tidak singkat.
"Ini bukan ujug-ujug (tiba-tiba), tidak bersifat tiba masa tiba akal, tapi ini sudah terjalin komunikasi secara persuasif antar ketua umum partai," ungkap Yoga dalam program Panggung Demokrasi Tribunnews, Kamis (19/5/2022).
Viva menyebut Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto; Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan; dan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, sudah saling mengenal sejak lama.
"Beliau bertiga kawan di DPR pada masanya," ungkapnya.
Baca juga: Pakar Komunikasi Nilai Puan Layak Maju Pilpres 2024, Apa Alasannya?
KIB Masih Buka Pintu untuk Parpol Lain
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto membuka peluang partai lain yang ingin masuk ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Airlangga menjelaskan untuk saat ini, komunikasi antara KIB dengan seluruh partai lain masih terjalin dengan baik.
“Komunikasi dengan seluruh partai politik cair. Jadi sifat kerja sama adalah inklusif, jadi terbuka untuk semua,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers selepas acara halal bihalal bersama 34 DPD Golkar, Rabu (18/5/2022).
Pada kesempatan lain, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, koalisinya membuka peluang bagi partai lain untuk bergabung.
Salen juga mengatakan sudah ada sejumlah upaya komunikasi antara KIB dengan partai politik lain.
“Sejauh ini komunikasi ada kontak telepon tetapi untuk berbicara untuk masuk ke dalam koalisi ini, saya kira belum ke titik itu, tetapi perlu dicatat koalisi ini terbuka,” kata Saleh Daulay saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Soal Koalisi di Pilpres, PDIP Tunggu Perintah Ketua Umum Megawati
Kendati demikian, Saleh tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai partai politik mana yang menjalin hubungan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.
Diketahui, Koalisi Indonesia Bersatu terbentuk saat digelarnya pertemuan antara Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan, dan Suharso Monoarfa di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis (12/5/2022) kemarin.
Dikutip dari Kompas.com, koalisi ini akan segera merumuskan bentuk kerja sama secara detail dalam waktu dekat.
Selain itu, terbentuknya koalisi ini juga disebut untuk melanjutkan program-program strategis Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menyebut koalisi tiga partai politik ini dalam rangka untuk mengakhiri politik identitas dan mengakibatkan polarisasi masyarakat seperti yang terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
“Tiga partai yang berkumpul sepakat bahwa dalam Pemilu 2024 nanti kita tidak boleh terjebak pada hal yang sama,” ujarnya Jumat (13/5/2022).
Ace juga menginginkan agar Pemilu 2024 menjadi ajang pembuktian siapa yang terbaik dalam kontestasi lima tahunan ini.
“Kami ingin pemilu menjadi ajang kontestasi ide, gagasan, track record, dan prestasi. Kesempatan untuk saling membuktikan diri mana yang terbaik di antara para peserta kontestasi,” tegasnya.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto, Naufal Lanten) (Kompas.com)