Dream of Destiny Kaji Akar Kesuksesan dari Psikologi Hingga Neurosains
Dream of Destiny, kata Abraham, mengkaji akar-akar kesuksesan dari berbagai disiplin keilmuan yang beraneka ragam.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abraham S. Budiman menerbitkan buku "Dream of Destiny" yang membahas periode Super Life.
Buku yang diterbitkan oleh Rapi Berkah Makmur ini diluncurkan pada hari Jumat, 20 Mei 2022 kemarin di CoFi Grameda, Pondok Indah Mall.
“Buku ini ditujukan untuk mereka yang sedang menjalani periode hidup yang dinamakan super-life atau dalam periode usia sekitar 25 sampai 45 tahun,” kata Abraham.
Dream of Destiny, kata Abraham, mengkaji akar-akar kesuksesan dari berbagai disiplin keilmuan yang beraneka ragam.
Disiplin keilmuan mulai dari psikologi, sosiologi, antropologi, hingga neurosains.
Baca juga: Makna Patung Manusia Tikus hingga Buku Besar yang Diboyong Massa Aksi di Patung Kuda
"Misalnya memberi penjelasan rasional mengapa mengeluarkan uang untuk membantu orang lain tidak akan melemahkan posisi finansial kita," kata Abraham.
Abraham mengatakan Dream of Destiny adalah buah pengalamannya di dunia bisnis selama puluhan tahun.
Buku ini berbeda dengan buku bertemakan motivasi dan pengembangan hidup lainnya, buku ini lebih menekankan pada pentingnya bakat, disertai berbagai justifikasi dari bidang-bidang ilmu seperti sosiologi, antropologi, psikologi, hingga neurosains.
"Banyak ide di kepala saya, tapi tentu saja, untuk menulis buku berikutnya, perlu waktu dan tenaga. Jadi, tunggu saja," tutur Abraham.
Buku ini ditulis oleh Abraham dalam proses selama dua tahun.
Peluncuran buku ini dibuka oleh Prof. Sean P. Rozario. Menurut Prof. Sean P. Rozario, buku ini bukanlah buku teori, melainkan benar-benar sebuah buku yang ditulis berdasarkan pengalaman.
Dalam buku ini, Abraham juga memberikan sejumlah contoh konkrit seperti kisah Marian Avila yang akan membuat kita termotivasi. Avila, pengidap down syndrome, berhasil memenuhi impiannya dengan menjadi model di New York Fashion Week tahun 2018.