Survei LSI: 72 Persen Masyarakat Masih Kesulitan Minyak Goreng
Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar survei mengenai masalah minyak goreng di masyarakat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menggelar survei mengenai masalah minyak goreng di masyarakat.
Survei ini dilakukan oleh LSI pada 10-14 Mei 2022 dengan melibatkan 1.273 responden.
Hasilnya mayoritas responden mengaku masih mengalami kesulitan mendapatkan atau membeli minyak goreng.
"Pada pasca lebaran 72 persen masyarakat menyatakan masih kesulitan mendapatkan minyak goreng," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam rilis survei LSI soal evaluasi publik terhadap kasus mafia minyak goreng yang disiarkan secara daring, Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan Magelang
Sementara sebanyak 92 persen responden mengaku mengalami kenaikan harga minyak goreng di wilayah tempat tinggal mereka.
Kemudian sebanyak 55 persen responden mengaku tahu atau pernah mendengar beberapa waktu lalu pemerintah mengeluarkan kebijakan yang melarang ekspor CPO.
"22 persen persen sangat setuju dan 64,7 persen setuju dengan kebijakan melarang ekspor CPO dan produk olahannya," ucap Djayadi.
Lalu sebanyak 62 persen responde mengaku tahu atau pernah mendengar Kejaksaan Agung menetapkan Dirjen Perdagangan Luar Negeri di Kementerian Perdagangan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi ekspor minyak goreng.
Sebanyak 51,8 persen responden menginginkan pelaku dihukum seumur hidup.