Dalam Dua Hari Terakhir, Kasus PMK di Aceh Utara Meningkat Tajam
Artinya dalam tiga hari terakhir ini ada penambahan kasus yang cukup signifikan di Aceh Utara, yaitu 328 kasus.
Editor: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LHOKSUKON – Ternak yang terindikasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara, meningkat tajam selama dua hari terakhir ini.
Ini berdasarkan temuan Petugas Kesehatan Hewan Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak dan Keswan) Aceh Utara.
Jumlah ternak sapi dan kerbau di Aceh Utara yang terindikasi terserang virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sampai Sabtu (21/5/2022) mencapai 368 ekor yang tersebar dalam 19 kecamatan.
Namun, pada Selasa (24/5/2022), jumlah kasus PMK yang terjadi di Aceh Utara sudah mencapai 696 kasus.
Artinya dalam tiga hari terakhir ini ada penambahan kasus yang cukup signifikan di Aceh Utara, yaitu 328 kasus.
“Data sampai Senin kemarin jumlah ternak di Aceh Utara yang terindikasi PMK sudah mencapai 696 kasus,” ujar Kepala Disbunnak dan Keswan Aceh Utara Ir Lilis Indriansyah MP melalui Sekretaris, Drh Muzakir kepada Serambinews.com, Senin (22/5/2022).
Disebutkan, dari ratusan ternak yang sudah terindikasi PMK, lima diantaranya sudah diambil sampel di Kecamatan Baktiya dan Tanah Jambo Aye.
“Kita masih menunggu hasil uji sampel dari Lab Balai Veteriner Kementerian Pertanian RI di Medan, untuk memastikannya,” ujar Drh Muzakir.
Kasus PMK pertama kali ditemukan di Aceh Utara pada 11 Mei 2022 di Desa Langkahan Kecamatan Langkahan oleh petugas setelah mendapat laporan dari masyarakat.
Gejalanya luka di mulut dan kaki (kuku hampir lepas), tidak bisa makan dan kondisi sangat lemah. (*)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Kasus PMK di Aceh Utara Meningkat Tajam Selama Dua Hari Terakhir
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.