Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres ke-XVI Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) di Maluku Utara sejak 15 - 22 Mei 2022 menetapkan Haris Pertama sebagai Ketua Umum terpilih periode 2022-2025.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dalam sambutan penutupan secara daring menyampaikan selamat atas lancarnya perhelatan Kongres dan terpilihnya Haris Pertama.

"Saya harap KNPI senantiasa hadir untuk kemajuan bangsa dan negara, anak muda selalu miliki totalitas berjuang teruslah pompa semangat itu", tutur Bamsoet dalam keterangannya, ditulis Senin (23/5/2022).

Baca juga: Terjawab Kenapa Harun Masiku Tak Kunjung Bisa Ditangkap KPK? Novel: Diduga Libatkan Petinggi Partai

Adapun Kongres DPP KNPI juga telah menerima laporan pertanggungjawaban Haris Pertama selaku ketua umum periode kepemimpinan 2018-2021.

Ketua DPD KNPI Maluku Utara Imanullah Muhammad selaku tuan rumah acara memandang kepemimpinan Haris Pertama sukses membawa organisasi pemuda Indonesia eksis mengawal agenda kepemudaan.

"Haris telah berhasil memimpin KNPI dan membawa organisasi pemuda Indonesia untuk terus eksis dalam mengawal agenda-agenda kepemudaan dan bangsa," ujar Imanullah.

Sementara perwakilan Konas Menwa Arwani Deni menyampaikan, Haris membuat banyak gebrakan.

Bahkan gelaran kongres kali ini pun tanpa bantuan APBN dapat terlaksana dengan berbagai rangkaian kegiatan.

"Tanpa bantuan APBN, Kongres terlaksana dengan baik, ini bukti konkret Haris mampu memimpin DPP KNPI," jelas Arwani.

Baca juga: Ketua Umum KNPI: Sinergi OKP Keagamaan Perkuat Toleransi Umat Beragama

Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba menyatakan sebagai tuan rumah dirinya mengaku bangga atas suksesnya penyelenggaraan kongres KNPI XVI di Provinsi Maluku utara.

"Terimakasih semuanya, Gubernur yang sudah tua bisa ikut mensukseskan kongres KNPI," ucap Abdul Gani.

Haris Pertama dalam sambutan setelah terpilih menjadi Ketua Umum DPP KNPI mengatakan pemuda selaku penentu politik Indonesia perlu menguatkan diri demi kejayaan negara.

"Pemuda sebagai penentu akhir politik Indonesia harus kuat agar negara Jaya," terang Haris.(*)