Forum Konsultasi Bilateral Indonesia-Pakistan Sepakati Draft Final MoU Joint Ministerial Committee
Draft final MoU Joint Ministerial Committee (JMC) disepakati dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-3 di Bali, Rabu (25/5/2022).
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Draft final MoU Joint Ministerial Committee (JMC) disepakati dalam Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-3 di Bali, Rabu (25/5/2022).
Draft final ini nantinya akan ditandatangani kedua Menteri Luar Negeri yang merupakan pembaruan mekanisme pertemuan bilateral pada tingkat Menteri Luar Negeri.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Duta Besar Abdul Kadir Jailani mengatakan, Pakistan selalu menjadi teman, saudara, dan mitra strategis bagi Indonesia.
"Untuk Indonesia, Pakistan selalu menjadi teman, saudara, dan mitra strategis," ungkap Jailani dalam keterangannya.
Dalam FKB ke-3 di Bali, kedua negara sepakat merealisasikan beberapa pertemuan bilateral yang tertunda karena pandemi Covid-19.
Baca juga: WN Pakistan Jadi Tersangka Pembunuh Janda Dua Anak di Tasikmalaya, Ini Hubungannya dengan Korban
Di antaranya Indonesia–Pakistan Security Dialogue, Joint Defence Cooperation Committee serta menyambut baik terselenggaranya Policy Planning Dialogue ke-3 pada 24 Mei.
FKB ke-3 ini mencatat pentingnya peningkatan kerja sama ekonomi yang melibatkan seluruh stakeholder, termasuk penyelesaian Indonesia–Pakistan Trade in Goods Agreement untuk menyeimbangkan neraca perdagangan bilateral.
Pada forum ini juga turut dibahas rencana pembukaan Indonesia Trade Promotion Centre (ITPC) di Karachi untuk meningkatkan promosi dan volume perdagangan serta mencatat nilai strategis Pakistan sebagai hub ekonomi ke kawasan Asia Tengah.
Baca juga: Gelombang Panas: India Catat Rata-rata Suhu Tertinggi Sejak 122 Tahun, di Pakistan Capai 47 Derajat
Selain itu, dibahas pula berbagai upaya peningkatan kerja sama investasi, ristek, kesehatan, pendidikan, saling dukung di forum internasional.
Isu–isu regional antara lain ASEAN juga dibahas, termasuk perkembangan di kawasan Asia Selatan dan Indo Pacific serta situasi Afghanistan dan Palestina.
Pertemuan-pertemuan tersebut diharapkan dapat mempererat dan meningkatkan kerja sama diberbagai bidang khususnya, politik, keamanan dan ekonomi.
“Pertemuan kali ini sangat tepat untuk membahas tidak hanya progress kerja sama kedua negara namun juga membahas hambatan-hambatan dan jalan keluar yang ada, agar tetap relevan dengan tantangan saat ini dan tantangan masa depan," katanya.
Indonesia dan Pakistan telah menjalin hubungan diplomatik selama 72 tahun.
Kerja sama kedua negara selama ini terfokus pada penguatan hubungan politik dan keamanan serta peningkatan diplomasi ekonomi.
Pakistan termasuk dalam 5 besar penyumbang surplus perdagangan Indonesia dengan kelapa sawit sebagai komoditas utama.