Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pencarian Eril: Ridwan Kamil Telusuri Langsung Sungai Aare, Libatkan Unit Penyelam Kepolisian

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut penelusuran langsung di Sungai Aere Swiss untuk mencari putra sulungnya, Emmeril Khan Mumtadz.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Pencarian Eril: Ridwan Kamil Telusuri Langsung Sungai Aare, Libatkan Unit Penyelam Kepolisian
Instagram @ridwankamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bersama anak sulungnya, Emmeril Khan Mumtadz. 

TRIBUNNEWS.COM - Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencari keberadaan putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz

Hingga berita ini diunggah, belum ada pernyataan bahwa Emmeril atau akrab dipanggil Eril ditemukan. 

Eril dinyatakan hilang setelah terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss saat berenang pada Kamis (26/5/2022) siang waktu setempat.

Pencarian oleh tim SAR dan Kepolisian Swiss pada hari Kamis belum mebuahkan hasil. 

Emmeril Khan bersama sang ayah, Ridwan Kamil, dan neneknya saat menghadiri 100 Tahun ITB pada Juli 2020.
Emmeril Khan bersama sang ayah, Ridwan Kamil, dan neneknya saat menghadiri 100 Tahun ITB pada Juli 2020. (Instagram @emmerilkhan)

Kemudian dilanjutkan pada Jumat (27/5/2022) dengan jangkauan yang lebih luas.

Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad mengatakan Ridwan Kamil turut melakukan penelusuran langsung di sungai Aare. 

Ia juga membuat analisa-analisa yang kemudian dimungkinkan bisa jadi masukan bagi kepolisian. 

BERITA REKOMENDASI

"Penelusuran melalui jalur air, karena kan arus airnya searah ya, terus kami susur tadi pagi,"

"Pak Ridwan Kamil juga melakukan semacam penelusuran mulai dari tempat kejadian kemudian di daerah tumpukan-tumpukan ataupun pintu air," 

"Pak Gubernur juga membuat analisa-analisa dan lain sebagainya, semua akan kita disuksikan ke pihak kepolisian," 

"Mudah-mudahan akan memberikan masukan juga kepada pihak kepolisian," kata Muliaman, Jumat (27/5/2022) di saat berbicara di MetroTv. 

Lanjut Muliaman, dalam pencarian ini juga dilibatkan unit penyelam dari pihak kepolisian. 


"Hari ini (Jumat, 27/5/2022) kebetulan cerah dan cenderung agak panas, jadi semoga bisa lebih intensif dibanding kemarin," 

"Kita dengan jangkauan yang lebih luas, melibatkan unit penyelam dari pihak kepolisian, karena akan ada kemungkinan penyelaman di danau," 

"Karena sungai itu bermuara di danau ya," jelasnya. 

Patroli Via Darat dan Udara

Dikutip dari Kompas.com, hilangnya Eril turut diberitakan media Swiss, 20 Minuten pada Jumat (27/5/2022).

20 Minuten memasang judul Zuletzt in der Aare gesehen – indonesischer Tourist (23) wird vermisst (Terakhir terlihat di Aare - turis Indonesia (23 tahun) hilang).

Setelah mendapat laporan, polisi langsung menggelar pencarian di wilayah antara Eichholz dan Marzili, lokasi Eril terakhir terlihat.

Pencarian dilakukan dengan berbagai patroli jalur udara dan darat.

Sungai Aare di Bern, Swiss. Di sungai ini Emmeril Khan Mumtadz, putra Ridwan Kamil, yang terseret arus Sungai Aare, Jumat (27/5/2022). Pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz dihenatikan sementara pada hari ini, Jumat (26/5/2022).
Sungai Aare di Bern, Swiss. Di sungai ini Emmeril Khan Mumtadz, putra Ridwan Kamil, yang terseret arus Sungai Aare, Jumat (27/5/2022). Pencarian putra sulung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Khan Mumtadz dihenatikan sementara pada hari ini, Jumat (26/5/2022). (Kolase/Daniel Schwen/Commons Wikipedia/IG @emmerilkahn)

Baca juga: Adik Ridwan Kamil Ungkap Detik-detik Emmeril Khan Hilang Saat Berenang di Sungai Aare Swiss

Baca juga: Kemlu RI: Upaya Pencarian Eril Kamil Terus Dilakukan

Tepi Sungai Aare disisir dengan berjalan kaki, dan pos-pos pengamatan didirikan di sejumlah jembatan.

Kemudian di sungai, polisi medis dan maritim yang bertugas melakukan pencarian anak sulung Ridwan Kamil tersebut.

Operasi pencarian masih berlangsung, tetapi diprediksi bakal tidak mudah karena air Sungai Aare sedang keruh.

Menurut Humas Polisi Bern, Patrick Jean, air Sungai Aare keruh karena lelehan salju pada Jumat (27/5/2022).

Kesulitan Polisi

Masih dari Kompas.com, polisi Bern mengungkap dua alasan sulitnya melakukan pencarian Eril yang hilang di Sungai Aare.

Patrick Jean menerangkan, ada dua alasan sulitnya pencarian orang hilang atau tenggelam di Sungai Aare.

Pertama, air Sungai Aare sekarang sedang keruh karena lelehan salju.

Itulah sebabnya mengapa pencarian selama enam jam sejak anak Ridwan Kamil hilang belum membuahkan hasil.

Kedua, pencarian hanya bisa dilakukan dengan boat (perahu) dan berjalan kaki karena banyak pohon di sekitar Sungai Aare.

Sehingga tidak memungkinkan menggunakan helikopter.

Lokasi tepatnya Eril hilang adalah di pusat kota Schonau Steg, Provinsi Bern, Swiss.

Kronologi

Kejadian ini terjadi siang hari waktu Swiss dalam kondisi cuaca cerah.

Eril berenang di Sungai Aare, Bern bersama adik dan kawannya.

Saat ingin naik ke permukaan, Eril terseret arus sungai yang cukup deras. 

Sebelumnya, ia juga sempat mendapat bantuan dari kawannya, namun upaya tersebut tidak berhasil. 

Tim SAR dan pihak kepolisian Swiss pun langsung terjun dalam upaya pencarian Eril.

Diketahui, saat kejadian, Ridwan Kamil sedang berada di Inggris dalam kegiatan pemerintahan di luar negeri bersama delegasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Ridwan Kamil langsung menyusul ke Swiss setelah menerima kabar musibah tersebut dan saat ini telah bertemu dengan keluarga di sana.

Banyak Turis Tenggelam di Sungai Aare

Diwartakan Tribunnews.com, ternyata, hilangnya Eril di Sungai Aare bukanlah kejadian baru.

Menurut data Kantor Polisi Bern, banyak orang asing tenggelam di Sungai Aare karena tak tahu bahayanya berenang di sungai tersebut.

Di Swiss sendiri, menurut Biro Statistik Komunitas Penyelamatan (SLRG) Swiss, rata-rata ada 40 orang yang tenggelam dalam setahun.

Dari jumlah tersebut, 90 persen insiden terjadi di danau atau sungai, dan korban didominasi laki laki.

Di Sungai Aare yang membelah Kota Bern, meskipun tidak banyak yang tenggelam, namun sebagian besar korban memang merupakan kalangan pengungsi atau turis asing.

"Sebagian besar korban masih muda. Kurang tahu soal kondisi sungai setempat, sekaligus meremehkannya," tulis Der Bund, koran dari Bern. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/Sri Juliati/Pravitri Retno W) (Kompas.com/David Oliver/Aditya Jaya Iswara)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas