Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah Indonesia Siap Hadapi Monkeypox? Berikut Pendapat Ahli

Saat ini kata Dicky banyak yang belum diketahui secara utuh. Lalu bagaimana kesiapan Indonesia menghadapi kasus Mongkeypox?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Apakah Indonesia Siap Hadapi Monkeypox? Berikut Pendapat Ahli
rte.ie
Roche mengklaim berhasil menemukan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat mendeteksi penyakit cacar monyet (Monkeypox), saat virus itu menyebar ke luar dari negara endemik. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat ini beragam penyakit bermunculan di dunia.

Kemunculan dari penyakit ini tidak bisa dianggap remeh.

Karena beberapa di antaranya membawa dampak yang cukup serius.

Misalnya saja Hepatitis akut yang saat ini menyerang anak-anak.

Berbeda dengan Mongkeypox, Hepatitis akut ini belum jelas diketahui penyebabnya.

Begitu pula dengan mekanisme penularan dan faktor lainnya dari aspek manusia.

Baca juga: Ahli Sebut Monkeypox Bisa Saja Masuk ke Indonesia

BERITA TERKAIT

Sedangkan cacar monyet dari aspek epidemiologi sudah banyak yang diketahui.

"Walau belum menyeluruh juga. Ini yang disayangkan. Walau pun penyakit lama, tapi karena dikesampingkan oleh dunia dan negara maju, karena dianggap penyakit miskin, berkembang, akhirnya kita sendiri kebingungan," ungkap Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman pada Tribunnews, Minggu (29/5/2022).

Saat ini kata Dicky banyak yang belum diketahui secara utuh. Lalu bagaimana kesiapan Indonesia menghadapi kasus Monkeypox?

Menurut Dicky, dari sisi survelens dan infrastruktur seharusnya Indonesia sudah lebih siap dibandingkan Covid-19 yang lebih cepat.

Namun hal ini juga akan bergantung pada respon dari Indonesia sendiri. Karena bicara siap atau tidak, tetap pada kemampuan survelens, tenaga tracking, dan sistemnya.

Termasuk cakupan vaksinasi. Karena vaksinasi Mongkeypox relatif aman dan sangat direkomendasi untuk versi yang terkini. Hanya saja saat ini aksesnya masih terbatas.

"Jadi kalau saya melihat fifty-fifty lah kesiapannya. Karena ini bicara suatu respon yang harus dihadapi merupakan suatu penyakit inkubasi panjang. Sehingga dibutuhkan kemampuan deteksi dini, tracking," papar Dicky.

Selain itu literasi menjadi sangat penting. Kemampuan komunikasi risiko dan literasi harus ditingkatkan. Artinya, Indonesia harus belajar dari situasi pandemi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas