Megawati Minta Nadiem Makarim Hidupkan lagi Upacara Bendera di Sekolah
Nadiem diminta mewajibkan kembali upacara bendera di sekolah setiap hari Senin karena upacara bendera harus dimaknai mendalam oleh generasi muda.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri meminta Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk mewajibkan kembali upacara bendera di sekolah setiap hari Senin.
Menurut Megawati, upacara bendera harus dimaknai secara mendalam oleh generasi muda.
"Saya bicara dengan Pak Nadiem Makarim, aduh dulu ada setiap Senin anak-anak kita itu pasti ada upacara bendera, itu simbol lho, yang sekarang kayaknya yaudah saja biarin bendera enteng Merah Putih, kalau dirobek sama musuh piye? Seperti kita merobek bendera Belanda pada 10 November," kata Megawati dalam Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) yang disiarkan secara daring, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Megawati Jelaskan Alasan Tak Dampingi Jokowi Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende
Baca juga: Kemenag Akui Ada Dugaan Penyelewengan Dana BOP Pesantren Pada 2020
Ketua Umum PDI-P itu mengatakan nilai-nilai berbangsa dan bernegara yang terkandung dalam Pancasila di masyarakat saat ini semakin menurun.
"Apa tidak ada lagi ya semangat heroik itu? saya suka malu kalau ngomong begini, sudah tua masih saja mulutnya gini, karena saya jiwanya masih penuh dengan semangat ingin membuat Indonesia yang saya cita-citakan seperti juga Indonesia Raya saya pikir hebat ya," ucap Megawati.
Sementara itu, Nadiem hadir dalam acara tersebut meminta generasi muda pada peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni ini untuk semakin membumikan nilai-nilai Pancasila.
Langkah ini, menurut Nadiem, perlu dilakukan meski perkembangan zaman dan teknologi semakin maju.
"Tapi kita harus akui bahwa zaman sudah berubah, generasi muda kita punya cara yang berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan. Oleh karena itu upaya untuk membumikan pemikiran Bung Karno dan Bung Hatta perlu dilakukan," kata Nadiem.
Baca juga: Profil Kota Ende, Tempat Peringatan Harlah Pancasila yang jadi Lokasi Pengasingan Ir. Soekarno
Proses pembumian Pancasila kepada generasi muda ini, kata Nadiem, tidak boleh menghilangkan esensi dan prinsip dasar dari Pancasila yang digagas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta.
"Bukan untuk mengurangi esensi dari ide beliau tapi untuk mewariskannya pada penerus Indonesia, dan itulah yang sekarang menjadi semangat pendidikan Pancasila yang kami terapkan melalui kebijakan Merdeka Belajar," pungkas Nadiem.