Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bagi NasDem, Rakernas 15-17 Juni Bukan Hanya Sekedar Menjaring Calon Presiden 2024

Dalam Rakernas, NasDem buka hanya menjaring calon presiden tapi ingin cari formula bagaimana menyatukan kembali bangsa yang sudah terbelah dua.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Bagi NasDem, Rakernas 15-17 Juni Bukan Hanya Sekedar Menjaring Calon Presiden 2024
Chaerul Umam/Tribunnews.com
Politisi Parta Nasdem, Teuku Taufiqulhadi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gagasan Partai NasDem untuk menyelenggarakan Rakernas pada Juni ini, bukan hanya sekedar menjaring calon presiden

Tetapi, ingin mencari formula bagaimana menyatukan kembali bangsa yang sudah terbelah dua (stand off) secara sangat fatal ini.

Pada tanggal 15-17 Juni, sekitar 4000 kader NasDem dari seluruh Indonesia akan membanjiri Jakarta, dengan titik kumpul di JCC, Senayan. 

"Kami akan mendiskusi secara sangat hati-hati ikhwal bangsa yang sedang dirundung saling ketidakpercayaan ini. Semua masukan dari partai-partai lain, yang sudah  bertemu dengan Ketum NasDem, akan menjadi masukan penting," kata Ketua DPP Partai NasDem Teuku Taufiqulhadi dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).

Baca juga: Prabowo Bertemu Surya Paloh, Nasdem Tepis Isu Koalisi

Baca juga: Prabowo Ungkap Kriteria Capres 2024: Kalau Bisa yang Berpengalaman

Teuku menyebut, masukan seperti dari pimpinan Partai Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PPP, Demokrat kepada pimpinan NasDem menjadi sangat signifikan dalam kaitan ini.

Apalagi, ia menyebut kini kondisi bangsa  sedang mengalami pembelahan hebat akibat Pilpres 2019 yang lalu. 

"Pembelahan itu sudah sampai ke tingkat sangat mengkhawatirkan karena sudah ke tahap menanggap pihak berseberangan dalam politik tidak pantas lagi dianggap manusia. Tapi pantas mereka dianggap binatang seperti yang satu menyebut pihak lain 'cebong', dan lainnya mencap 'kadrun' (kadal gurun) kepada sejawat satu bangsanya," paparnya.

Berita Rekomendasi

Teuku menilai, seharusnya, dalam kehidupan kebangsaan, pilihan politik suatu pihak harus dilihat secara wajar dan tidak boleh menjatuhkan derajat saudara sebangsanya hingga ke tahap binatang. 

Terlebih, kondisi bangsa telah kehilangan segala wisdom-nya dalam berbangsa dan bernegara. 

"Kami sangat khawatir, kini siapa pun yang memimpin negeri ini, sejauh apa pun keberhasilannya, pasti mendapat penolakan dengan sengit pihak lain. Dan  saling penolakan dan saling menyanggah ini akan terus terbawabjauh ke depan. Dengan demikian, politik kita ke depan akan terus terjadi pembelahan dan akan terus saling menjatuhkan derajat kemanusiaan kita," terangnya.

Baca juga: Megawati Jelaskan Alasan Tak Dampingi Jokowi Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Ende

Teuku pun memandang hal ini sangat serius. Maka, dalam Rakernas ini akan ditumpahkan segala daya upaya dan daya pikir untuk mendapat formula terbaik untuk mengikis persoalan bangsa kita ini sekarang. 

"Kami telah mengingatkan kepada semua kader kami tentang gejala ini. Mereka harus datang ke Rakernas ini dengan hati yang bersih. Kemudian berikan masukan dengan penuh keikhlasan untuk bangsa kita ini," ungkap Teuku.

"Karena itu pula nanti, kami akan menjaring calon presiden RI ke depan dalam semangat keikhlasan mencari furmula untuk menyelesaikan persolan pembelahan bangsa ini," tutup Ketua DPW Partai NasDem Aceh itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas