Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti BRIN Nilai PDIP Harus Segera Evaluasi untuk Tentukan Kandidat Capres 2024

Peneliti BRIN menilai PDI Perjuangan harus segera melakukan evaluasi partainya, guna menentukan bakal capres yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Peneliti BRIN Nilai PDIP Harus Segera Evaluasi untuk Tentukan Kandidat Capres 2024
TRIBUNNEWS.COM Jeprima/Dok. Humas Pemprov Jateng
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

TRIBUNNEWS.COM - Tensi politik di tanah air kian memanas jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. 

Sejumlah partai politik (parpol) kini sudah membangun koalisi untuk menghadapi Pilpres di 2024 mendatang. 

Akan hal tersebut, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, menilai PDI Perjuangan harus segera melakukan evaluasi partainya. 

Hal ini dimaksudkan untuk menentukan siapa calon presiden (capres) yang bakal diusungnya. 

Baca juga: Analisa Pengamat Soal Kenapa Puan Maharani Tak Ikut-ikutan Gunakan Konten di Medsos

Baca juga: Mensesneg Pratikno Bantah Isu Renggangnya Hubungan Jokowi dan PDIP

Terlebih menurutnya, sejumlah kubu politik yang mulai terbangun tidak menunjukan ketertarikan untuk mendukung Ketua DPR RI, Puan Maharani, sebagai capres. 

"Harus segera bergerak kalau enggak mereka (PDIP) akan ketinggalan kereta," tutur Firman, Jumat (3/6/2022), dilanisr Kompas.com.

Nilai PDIP Tidak Kompak

Berita Rekomendasi

Firman juga berpandangan, evaluasi ini mesti dilakukan karena internal PDIP tidak kompak.

Menurutnya, faksi PDIP terbelah antara pendukung Ganjar dan Puan.

Dikatakan Firman, sejumlah pihak yang dekat dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saja yang mendukung Puan. 

Sedangkan, ada pula kelompok yang lebih memilih Ganjar.

"Saya yakin di second layer dan third layer elite (PDIP) hatinya terbelah, yang first layer elite mereka kan all Mega’s man, enggak mungkin menentang terbuka atau ketahuan berbeda loyalitas," katanya

Ganjar sebagai Kandidat Capres

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengawali Bulan Pancasila dengan kegiatan meneguhkan kedaulatan bangsa bertema
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengawali Bulan Pancasila dengan kegiatan meneguhkan kedaulatan bangsa bertema "Pancasila dan Multikultural Kaum Milenial Jawa Tengah” di Gradhika Bhakti Praja, Rabu (1/6/2022). (Istimewa)

Lanjut Firman mengatakan, PDIP harus mulai memikirkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, sebagai kandidat capres yang bakal diusung.

Sebab, hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei menunjukan elektabilitas Ganjar sebagai capres dapat menyaingi elite politik lain. 

Diantaranya, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Mau bagaimana pun elektabilitas Puan masih di bawah sekali meski tidak berada di dasar ya, tapi jauh dengan Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan,” katanya.

Safari Politik Sejumlah Parpol

Diberitakan sebelumnya, beberapa parpol telah melakukan pertemuan politik sejak momen Lebaran 2022.

Diantaranya, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Ia mulai melakukan komunikasi dan penjajakan politik dengan jajaran elit partai lain.

Mulai dari Ketua Umum NasDem, Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam.
Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam. (Ist)

Baca juga: Yel-yel Airlangga Presiden Menggema di Rakerda Golkar Jawa Barat

Baca juga: Airlangga Hartarto Tegaskan Tidak Ada Perselisihan di Internal Golkar

Kemudian, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat membentuk koalisi yang dinamai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Airlangga Hartarto menyatakan dibentuknya KIB karena memiliki unsur-unsur yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia.

“Ada unsur nasionalis, unsur islam tradisionil yang diwakili oleh PPP, dan islam modern diwakili oleh Partai Amanat Nasional,” kata Airlangga, Rabu (18/5/2022), dilansir Tribunnews.com

Kemudian terbaru, pertemuan antara Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Kantor Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta, Rabu (1/6/2022).

(Tribunnews.com/Milani Resti/Hendra Gunawan/Naufal Lanten) (Kompas.com/Tatang Guritno)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas