Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Kerja Intelijen Tak Boleh Terlalu Terkooptasi Politik

Pengamat bidang intelijen dan ketahanan nasional, Stepi Anriani menegaskan kerja intelijen harus netral dan proporsional

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pengamat: Kerja Intelijen Tak Boleh Terlalu Terkooptasi Politik
Tribunnews.com/Danang
Pengamat intelijen dan ketahanan nasional, Stepi Anriani dalam acara bedah buku 'Perjalanan Intelijen Santri' di Universitas Trilogi, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat bidang intelijen dan ketahanan nasional, Stepi Anriani menegaskan kerja intelijen harus netral dan proporsional demi kepentingan nasional.

Stepi menyadari siapapun Kepala Badan Intelijen Negara yang menjabat, mereka dipastikan adalah orang kepercayaan presiden.

Namun kerja badan intelijen sudah semestinya tetap proporsional dan tak boleh terlalu jauh dari kooptasi politik apapun.

"Kepentingan nasional dalam intelijen hari ini, saya suka sekali bahasa pak As'ad Said Ali bahwa intelijen tak boleh terlalu jauh terkooptasi oleh politik. Ini yang susah, karena sebetulnya siapapun kepala badan intelijen pasti adalah kepercayaan presiden," kata Stepi dalam acara bedah buku 'Perjalanan Intelijen Santri' di Universitas Trilogi, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022).

Sehingga, dengan kerja lapangan dan hasil yang diberikan bersifat netral serta proporsional, diharapkan kerja badan intelijen jauh dari istilah 'asal bapak senang'.

"Namun ketika bekerja di lapangan tetap, bagaimana user diberikan masukan yang netral, proporsional. Jadi tidak ada istilah 'asal bapak senang', tapi betul - betul proporsional," jelas dia.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas