Jika Hasil Tes PCR Calon Jemaah Haji Positif, Maka Pemberangkatan Ditunda
Otoritas penerbangan di Arab Saudi baru-baru ini mengkonfirmasi terkait syarat PCR negatif bagi para calon jemaah haji.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pihak General Authority of Civil Aviation of Saudi Arabia (GACA) atau otoritas penerbangan di Arab Saudi baru-baru ini mengkonfirmasi terkait syarat PCR negatif bagi para calon jemaah haji.
Jika semula diminta hasil PCR sudah keluar maksimal 48 jam sebelum keberangkatan, kini syarat tersebut berubah menjadi 72 jam sebelum keberangkatan sudah keluar hasilnya.
“Tadi pagi kita mendapatkan suratnya, dikoreksi oleh GACA syarat memasuki Saudi adalah 72 jam sebelum keberangkatan, bahwa hasil PCR harus sudah keluar 72 jam sebelum berangkat,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, dr. Budi Sylvana, MARS pada keterangan resmi, Senin (6/6/2022).
Dengan adanya aturan baru ini, dr Budi mengatakan, para petugas harus memperhitungkan dengan tepat terkait waktu pemeriksaan PCR bagi calon haji.
Baca juga: Yang Perlu Diantisipasi Jemaah Haji Selama di Tanah Suci: Pandemi, Suhu Ekstrem, hingga Kelelahan
Sementara bagi calon haji yang hasil pemeriksaan PCR positif, maka akan ditunda terlebih dahulu keberangkatannya.
“Jemaah yang saat mau pemberangkatan hasil PCR positif akan mengalami penundaan pemberangkatan, hasil koordinasi dengan Kementerian Agama, jemaah yang mengalami penundaan rencana akan diikutkan pada kloter berikutnya,” papar Budi.
Namun jika pada hari terakhir para calon jamaah belum sembuh, maka secara otomatis mereka tidak bisa diberangkatkan.
Dan kemungkinan akan diikutkan pada tahun berikutnya. Jadi PCR tidak bisa ditawar lagi. Hasil tes negatif memang menjadi syarat masuk ke Arab Saudi.
Baca juga: Kemenag: Jemaah yang Wafat di Arab Saudi akan Mendapat Badal Haji
Dari data hasil pemeriksaan kesehatan calon haji per tanggal 2 Juni 2022, diketahui dari total 100.051 orang yang mendapat kuota untuk tahun, 95.702 jemaah atau sekitar 95,7 % jemaah telah melakukan pemeriksaan kesehatan.
Artinya, kata Budi, 95 % jemaah sudah siap untuk diberangkatkan atau memenuhi persyaratan istitaah kesehatan. Petugas kesehatan masih terus melakukan pemeriksaan terhadap jemaah yang belum melakukan tes kesehatan.
Sementara untuk vaksinasi COVID-19, calon haji yang sudah memenuhi dosis lengkap, yakni sudah mendapatkan dua kali suntikan vaksin COVID-19 sebanyak 95 % .
Begitu juga jumlah calon haji yang sudah melakukan suntik vaksin meningitis sudah mencapai 95,7 % .
Baca juga: PCR Wajib Negatif, Kemenag Minta Jemaah Haji Waspadai Penularan Covid-19
“Waktu pemberangkatan masih tersisa satu bulan lagi, dari 4 Juni sampai 3 Juli, kemungkinan jemaah akan melengkapi status vaksinasi hingga satu bulan ini kita optimis seluruh jamaah akan melengkapi status vaksinasi,” papar Budi.
Diharapkan para jamaah mengikuti imbauan yang disampaikan oleh Kemenkes. Karena saat melaksanakan ibadah haji akan bertemu dengan para jemaah dari berbagai negara. Secara keseluruhan berjumlah sekitar satu juta orang.
“Kita minta jemaah tetap menerapkan protokol kesehatan karena jamaah akan berinteraksi dengan satu juta orang, sehingga mereka rentan tertular jika tidak melakukan prokes, tetap menggunakan masker selama melaksanakan ibadah haji,” tutup Budi.