Bacakan Pledoi, Adam Deni: Saya Muak dengan Ahmad Sahroni
Pegiat media sosial Adam Deni mengaku muak dengan Ahmad Sahroni lantaran sering diminta mentake down postingannya.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pegiat media sosial Adam Deni mengaku muak dengan Ahmad Sahroni lantaran sering diminta mentake down postingannya.
Deni merupakan terdakwa perkara dugaan pelanggaran UU ITE dalam kasus ilegal akses dokumen milik Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Menurut Deni, dirinya sering diminta Ahmad Sahroni agar menutupi kasus-kasus yang sedang ia ungkap.
Kendati demikian, Deni mengaku tak menuruti permintaan Ahmad Sahroni dan terus mengungkap beberapa kasus.
"Saya sudah sangat muak dengan saudara Ahmad Sahroni yang selalu meminta saya untuk menutupi kasus-kasus yang sedang saya ungkap," kata Deni saat membacakan pledoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (7/6/2022).
Baca juga: Bacakan Pledoi, Kuasa Hukum Sebut Tuntutan JPU Atas Adam Deni Berlebihan
Deni memohon kepada majelis hakim agar meringankan vonis hukumannya dan diberikan waktu untuk membuktikan kasus penyalahgunaan jabatan yang dilakukan Ahmad Sahroni.
"Saya punya bukti, yang sudah saya serahkan ke kuasa hukum saya bang Herwanto," ujarnya.
Deni mengklaim, melalui kuasa hukumnya bakal menyerahkan memberikan barang bukti berupa data tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Sebentar lagi bang Herwanto akan memberikan data tersebut dan melakukan follow up pada KPK," ungkapnya.
Baca juga: Adam Deni Sesumbar Beri Kejutan untuk Seorang Jaksa Penuntut Umum Saat Bacakan Pledoi
Sebelumnya, terdakwa perkara dugaan pelanggaran UU ITE, Adam Deni Gearaka dituntut delapan tahun penjara dalam kasus ilegal akses dokumen milik Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni.
Hal ini disebutkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Utara dalam sidang tuntutan, Senin (30/5/2022).
Jaksa menyebut terdakwa Adam Deni terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan transmisi atau pemindahan dokumen secara ilegal.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa selama delapan tahun penjara dikurangi masa tahanan dan denda Rp 1 miliar subsider 5 bulan kurungan," kata jaksa saat membacakan tuntutan.
Baca juga: Adam Deni Dituntut 8 Tahun Penjara, Ini Hal-hal yang Memberatkan dan Meringankannya
Selain Adam Deni, jaksa juga menuntut terdakwa Ni Made Dwita Anggari delapan tahun penjara dalam kasus yang sama.
Jaksa menilai kedua terdakwa telah terbukti bersalah melanggar Pasal 48 Ayat (3) jo Pasal 32 Ayat (3) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.