Profil Mufti Anam, Kader PDIP yang Sindir Ego Menteri BUMN Erick Thohir Tak Sponsori Formula E
Inilah profil Mufti Anam, anggota dewan dan kader PDIP yang menyindir ego Erick Thohir
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Sisi lain pagelaran Formula E menjadi sorotan sejumlah pihak.
Termasuk dalam hal sponsorship even Formula E.
Seperti diberitakan Tribunnews.com, Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, adalah satu di antara pihak yang vokal dalam kasus ini.
Ia menyarankan agar Menteri BUMN Erick Thohir membuang ego kepentingan politik lantaran Gubernur DKI jakarta, Anies Baswedan, yang bersinggungan langsung dengan Formula E.
"Tentu enggak dibantu, bukan panggungnya Pak Menteri, ada juga yang bilang kalau acaranya menteri jangankan sebulan, satu menit saja bisa disupport."
"Ada yang bilang oh memang sengaja enggak dibantu Formula E karena Pak Anies menjadi kompetitor Pak Menteri," kata Mufti dalam raker Komisi VI dengan Kementerian BUMN, Selasa (7/6/2022).
Lantas siapa profil Mufti Anam?
Baca juga: Tanggapi Ketum PSI Giring Tak Akui Formula E Sukses, Ahmad Sahroni: Tahun Depan Kita Sukseskan Pak
Mufti Anam atau dr. H. Mufti Aimah Nurul Anam adalah anggota Komisi VI DPR RI.
Mengutip laman DPR, ia adalah pria kelahiran Banyuawangi, 24 Desember 1987.
Mufti Anam berangkat dari kendaraan politik Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Dirinya terpilih sebagai anggota dewan Daerah Pemilihan Jawa Timur II.
Riwayat Pendidikan
SD , Sdn Karangdoro. Tahun: 1994 - 2000
SMP , Smp Darus Sholah, Jember. Tahun: 2000 - 2003
SMA IPA, Sman 1 Genteng, Banyuwangi. Tahun: 2003 - 2006
S1 Pendidikan , Univ Wijaya Kusuma . Tahun: 2007 - 2012
DIPLOMA , American Academy Of Aesthetic medicine . Tahun: 2017 - 2017
Riwayat Pekerjaan
Diskuupi PT Diskuupi kreasi Indonesia , Sebagai: Direktur . Tahun: 2019 -
Maxine Aeshetic Clinic PT. maxine abdi medika , Sebagai: Direktur . Tahun: 2017 -
Baca juga: Jakarta E-Prix Disebut Banjir Pujian, Wakil Ketua DPRD: Jawaban Atas Penolakan Formula E
Riwayat Organisasi
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia , Sebagai: Ketua BPD HIPMI Jawa Timur . Tahun: 2018 - 2021
Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama , Sebagai: Dewan Ahli Isnu Jawa Timur . Tahun: 2018 - 2023
Real estate Indonesia , Sebagai: Wakil Bendahara Rei Jatim . Tahun: 2017 - 2020
Asprov pssi Jawa Timur , Sebagai: Komite Medis . Tahun: 2017 - 2022
Kamar Dagang dan Industri Jatim , Sebagai: Wkkt Eks-Impor . Tahun: 2014 - 2019
Riwayat Pergerakan
Ikatan Pelajar Nahdatul Ulama - Wakil Sekjen PP Ipnu. Tahun: 2009 - 2012
Riwayat Penghargaan
Peserta Terbaik Diklatnas , Dari: , Tahun: 2016
Sindir Ego Erick Thohir
Tribunnews.com menuliskan, Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyarankan agar Menteri BUMN Erick Thohir bisa membuang sedikit ego terhadap kepentingan-kepentingan politik dan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.
Hal tersebut buntut dari kabar BUMN tak jadi sponsor dalam perhelatan Formula E di Jakarta.
Awalnya, Mufti menceritakan soal spekulasi-spekulasi yang beredar di media sosial ihwal BUMN tak menjadi sponsor untuk Formula E.
"Tentu enggak dibantu, bukan panggungnya Pak Menteri, ada juga yang bilang kalau acaranya menteri jangankan sebulan, satu menit saja bisa disupport. Ada yang bilang oh memang sengaja enggak dibantu Formula E karena Pak Anies menjadi kompetitor Pak Menteri," kata Mufti dalam raker Komisi VI dengan Kementerian BUMN, Selasa (7/6/2022).
Mufti menegaskan dirinya bicara bukan dalam kapasitas mendukung Anies di 2024.
"Harapan kami Pak Menteri sebagai petugas negara, bisa lebih bijak lagi untuk urusan ini," kata dia.
Jika mengacu ke pernyataan Erick bahwa BUMN banyak agenda termasuk soal G20, Mufti mempertanyakan nominal sponsor untuk acara tersebut dan perbandingan dengan keuntungan BUMN pada 2021 yang mencapai Rp 1.613 trilun.
"Kalau sponsorship saja 5-10 persen, artinya kan Rp 80-160 triliun. Masa sih untuk acara G20 habis sampai Rp 100 triliun. Kan tidak mungkin, sisanya ke mana? Makanya harapan kami hal-hal begini bisa dilakukan, minimal Rp100 miliar," kata dia.
Dia pun membawa-bawa produk lain seperti MS Glow yang notabenenya merupakan milik swasta yang bisa mendukung dan memberikan sponsor untuk Formula E.
"Masa kita enggak malu, saya lihat di logonya ada MS Glow For Men. Ms Glow ini produk kecantikan yang mereka berhasil sukses bukan karena negara tapi anak muda ini punya keinginan untuk bagaimana ikut mengharumkan nama bangsa kita sehingga mau melakukan sponsorship di situ," kata dia.
"Makanya harapan kami, hal-hal yang baik apa yang dilakukan MS Glow ini bisa dilakukan Pak Menteri ke depan dengan membuang sedikit egonya terhadap kepentingan-kepentingan politik ke depan," kujarnya.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Reza Deni)