Sepakat dengan KIB, Pengamat Politik BRIN Sebut Tokoh Populer Tak Menjamin Kompetensi
Siti Zuhro menyarankan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) agar cermat memilih calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilu 2024.
Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Suharso pun yakin tidak ada pihak-pihak menghalangi hadirnya KIB.
Koalisi ini dibangun tidak ingin terjerat populisme.
"Kami ingin menunjukkan sesuatu yang baik bagi bangsa dalam berdemokrasi. Kita ingin mengembalikan dengan baik, kita tidak terjerat dengan populisme," ujar Suharso.
Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyebut antar rekan KIB akan saling mengisi.
Pihaknya juga punya tujuan bersama untuk menang Pemilu 2024.
Baca juga: SBY Temui Surya Paloh di NasDem Tower Tadi Malam, Bahas Koalisi?
"Seluruh koalisi tujuan utamanya menaikkan elektabilitas dan kedua tujuan koalisi untuk saling mengisi, dan saling mengisi diperlukan untuk kita," ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menegaskan, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki tujuan untuk menghilangkan politik identitas.
Politik identitas ini menguat dalam dua Pilpres belakangan.
Zuhas juga bilang bahwa KIB merupakan koalisi yang religius.
"Baik muslim tradisional maupun modern. Itu yang akan kita dorong, itu yang membuat kita menandatangani kesepahaman. Tapi yang paling penting saya ingin kalau bisa kita 3 kandidatnya," pungkasnya.