Menko PMK: Kampus Swasta Harus Berperan Aktif Membangun SDM Indonesia
Muhadjir Effendy menyebut, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus ikut berkontribusi nyata bagi pembangunan SDM Indonesia.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyebut, Perguruan Tinggi Swasta (PTS) harus ikut berkontribusi nyata bagi pembangunan SDM Indonesia.
Pembangunan SDM Indonesia, kata Muhadjir, sangat penting dalam menyongsong Era Indonesia Emas 2045.
“Kita harus tunjukkan bahwa PTS juga ikut berkontribusi dan berperan aktif dalam pembangunan SDM Indonesia. PTS harus visioner, ulet dan inovatif agar mampu menghasilkan lulusan sarjana yang memenuhi kebutuhan dan menguasai teknologi,” ujar Muhadjir melalui keterangan, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Bamsoet Tegaskan Pembangunan SDM dan Penguasaan IPTEK Pilar Fundamental Pembangunan Bangsa
Fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo pada periode kedua ini, kata Muhadjir, diarahkan pada pembangunan SDM Indonesia yang unggul.
SDM Indonesia unggul tersebut, di antaranya adalah manusia Indonesia yang profesional, produktif, inovatif, mampu bersaing, dan berkepribadian Indonesia.
Namun saat ini, pembangunan SDM Indonesia menghadapi tantangan berat.
Menurut data BPS Februari 2021, hampir 90 % angkatan kerja di Indonesia berpendidikan setingkat SLTA ke bawah.
Pada 15-25 tahun mendatang, postur angkatan kerja di Indonesia akan banyak bergeser.
Posisi mereka yang berpendidikan rendah akan digeser oleh generasi di bawahnya.
“Maka dari itu kita harus berikan pendidikan yang terbaik untuk generasi masa depan. Karena pendidikan tinggi berperan sangat penting dalam Pembangunan SDM berkualitas,” kata Muhadjir.
Baca juga: Polteknaker Mampu Hasilkan SDM Unggul Bidang Ketenagakerjaan
Lanjut Muhadjir, Jenjang Pendidikan tinggi juga memiliki persoalan besar, yaitu terbatasnya akses.
Pada tahun 2021 lalu, Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi baru mencapai 31,18 % .
Kapasitas perguruan tinggi secara keseluruhan hanya bisa menampung sekitar setengah lulusan-lulusan SMA dan yang sederajat yang berjumlah sekitar 3,8 juta orang setiap tahun.
“Kita berharap dapat meningkatkan APK PT menjadi 50 % di tahun 2035 nanti. Dan itu membutuhkan tambahan kapasitas sekitar 5,2 juta dibandingkan daya tampung mahasiswa di tahun 2019,” jelas Muhadjir.
Menciptakan SDM berkualitas menurut Muhadjir tentu juga tidak hanya melalui penambahan daya tampung untuk meningkatkan APK PT.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.