Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Aksi Nekat Terbaru Demi Konten, Hadang Truk Sampai Tewas hingga Pura-pura Nikahi Domba

Demi konten video di media sosial, sejumlah warga Indonesia di berbagai daerah melakukan tindakan tak terpuji yang benar-benar nekat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in 3 Aksi Nekat Terbaru Demi Konten, Hadang Truk Sampai Tewas hingga Pura-pura Nikahi Domba
(ISTIMEWA Via TribunJakarta.com)
tangkapan layar video konten detik-detik remaja di Bekasi terlindas truk - Polisi telah memeriksa sebanyak 10 orang saksi terkait insiden remaja tewas gara-gara buat konten hadang truk di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. (ISTIMEWA Via TribunJakarta.com) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi konten video di media sosial, sejumlah warga Indonesia di berbagai daerah melakukan tindakan tak terpuji yang benar-benar nekat.

Hasil video untuk publikasi di media sosial sehingga menarik untuk dilihat oleh pengguna medsos.

Ada diantaranya yang harus bertaruh nyawa dan di luar nalar kemanusiaan.

Selain meresahkan, kelakuan mereka juga dianggap membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Berikut tiga aksi nekat terbaru yang dilakukan warga demi konten di media sosial seperti dirangkum Tribunnews.com, Jumat (10/6/2022).

1. Hadang Truk

Viral di medsos Video gerombolan bocah remaja membuat konten aksi hadang truk.

Berita Rekomendasi

Bahkan akibat aksi tersebut satu orang remaja tewas ditabrak truk.

Belakangan diketahui, lokasi kejadian berada di Jalan Otto Iskandardinata, Gerendeng, Karawaci, Kota Tangerang, Banten.

Kasie Humas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Abdul Jana mengatakan, para pemuda itu sengaja mengadang truk yang sedang melintas.

"Ya video viral aksi anak-anak itu mengadang truk kejadiannya tadi siang, sekira pukul 11.30 WIB di Jalan Otto Iskandardinata," ujar Abdul Jana saat dikonfirmasi awak media, Jumat (3/6/2022).

Abdul Jana memeriksa dan mengecek langsung kondisi korban lantas korban dibawa ke rumah sakit.

"Salah satu dari anak-anak itu menjadi korban meninggal dunia, setelah kita melakukan pengecekan kepada korban di rumah sakit," kata dia.

Dia menjelaskan personel kepolisian Polrestro Tangerang Kota telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.

2. Ditarik Orang Utan

Peristiwa manusia ditarik orang utan viral di media sosoial pekan ini.

Ternyata aksi itu terjadi di Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupatan Kampar, Provinsi Riau.

Pria itu sengaja mendekati orang utan dan melewati pembatas demi membuat konten.

Dalam potongan video yang lain, terlihat pria itu menaruh kamera dan kemudian mendekat ke kandang orang utan.

Dikutip dari Kompas.TV, Desrizal selaku Manajer Pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim, mengatakan kejadian itu terjadi sekira pukul 13.00 WIB.

Pria yang ditarik orang utan itu membuat konten tanpa seizin pengelola kebun binatang.

"(Kejadiannya) jam 1 selepas makan siang, dia mengambil video tanpa seizin kita," ujarnya.

Menurut Desrizal, pria itu mendekat ke kandang orang utan dan melewati pembatas pengunjung.

"Ia masuk, melompati pembatas. Jadi dia bikin konten tanpa seizin kita, tahu-tahu dia kena apesnya," ujarnya.

Setelah videonya viral, pria yang ditarik orang utan itu membuat video permintaan maaf.

"Saya ingin meminta maaf atas pihak kebun binatang Kasang Kulim Zoo atas perbuatan yang saya lakukan karena saya telah melewati pagar pembatas kebun binatang tersebut."

"Dan saya ingin meminta maaf atas viralnya konten saya tersebut karena saya tidak sama sekali membuat kebun binatang tersebut menjadi buruk," ujarnya.

Organisasi pecinta satwa, Natha Satwa Nusantara mengatakan tindakan pria tersebut sangat berbahaya dan tidak pantas ditiru.

3. Nikahi domba

Media sosial pekan ini juga dihebohkan dengan video seorang pria yang menikahi seekor domba betina di Gresik, Jawa Timur.

Pria yang menamakan dirinya sebagai Satrio Paningit tersebut bernama asli Saiful Arif (44), warga Desa Klampok, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik.

Pernikahan dilakukan di sebuah pesanggarahan Keramat Ki Ageng di Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng pada Minggu (5/6/2022) sore.

Belakangan video tersebut ternyata hanya konten belaka.

"Kami klarifikasi niatnya hanya membuat konten saja," kata Nur Hudi Didin Arianto, pemilik pesanggrahan sekaligus anggota DPRD, Senin (6/6/2022).

Pernikahan tersebut bahkan juga dihadiri oleh Ketua Badan Kehormatan DPRD Gresik Muhammad Nasir.

Muhammad Nasir pun mengaku dirinya terkena prank.

Awalnya ia mendapat undangan acara unduh mantu.

"Saya itu tidak tahu, kita ini mendapatkan undangan unduh mantu tidak tahu apa-apa, kita ini kena prank," kata Nasir, Selasa (7/6/2022), mengutip Surya.

Pernikahan tersebut ternyata mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Banyak yang mengecam aksi yang dilakukan karena dinilai telah menistakan agama.

Kini Nur Hudi dilaporkan ke Mapolres Gresik.

Abdullah Syafii mengatasnamakan diri sebagai pimpinan Wong Cerdas (WC) menilai pernikahan tersebut telah melecehkan dan menistakan agama.

Aksi itu bahkan juga dinilai mencoreng nama Kabupaten Gresik.

"Ini soal penistaan atau pelecehan agama tidak bisa dibuat main atau konten. Ini jelas penistaan," tegasnya kepada awak media, Rabu (8/6/2022), mengutip Tribun Jatim.

Mengapa Aksi Nekat Seperti Itu Terjadi?

Istilah "demi konten" rasanya semakin sering kita dengar belakangan ini, termasuk dalam percakapan sehari-hari bersama orang-orang dekat.

Tak jarang, ide untuk membuat konten tersebut juga menerobos nalar dan menempatkan seseorang dalam bahaya.

Belakangan diketahui bahwa mereka melakukan hal tersebut demi mengejar angka subscriber di kanal YouTube.

Cerita-cerita semacam ini ada banyak sekali, tak hanya di dalam negeri, tetapi juga di luar negeri.

Kita sering kali cuma bisa menggelengkan kepala sambil berpikir, "Buat apa, sih?"

Lalu, apa sebabnya banyak orang melakukan hal berbahaya atau konyol demi konten di media sosial?

Demi konten

Menurut psikolog Samanta Elsener, MPsi, setiap orang memiliki dorongan dalam dirinya untuk mencapai sesuatu yang diinginkan, termasuk salah satunya menjadi viral.

Menjadi viral punya berbagai manfaat, seperti menjadi terkenal, mendapatkan uang, disukai banyak orang, dan lainnya.

Sayangnya, tak semua orang menggunakan cara yang baik untuk mencapai tujuan menjadi viral tersebut.

"Akibatnya, kalau kita tidak bisa membatasi diri terhadap dorongan-dorongan tadi, bukannya jadi kreatif tapi justru neurotik atau membahayakan diri sendiri," kata Samanta kepada Kompas.com.

Ia menambahkan, orang-orang dengan neurotik cenderung tidak menyadari bahwa sikap atau perilakunya membahayakan diri sendiri.

Mereka memiliki konflik dalam diri di mana mereka ingin bisa berada di kondisi yang ideal.

"Sayangnya, dia tidak melatih kreativitasnya atau kreativitasnya malah mengarah ke tindakan yang berbahaya untuk dirinya sendiri," ucapnya.

Jika memang ingin membuat konten yang bagus, Samanta mengingatkan penting untuk tetap memikirkan keselamatan diri.

Jika perlu, cobalah membentuk tim dan membuat simulasi yang matang sebelum mengeksekusi ide.

Ini termasuk mempertimbangkan faktor risiko agar tidak berujung pada kejadian yang membahayakan diri.

"Jangan sampai konten itu bersifat menghibur tapi justru membahayakan diri sendiri. Karena kita enggak menyadari kalau perilaku itu merusak dan merugikan diri," katanya.

Tapi, kenapa banyak orang sampai mau membahayakan diri?

Menurut associate professor psikologi dari Iowa State University, Zlatan Krizan, ini bisa jadi berkaitan dengan perbandingan sosial (social comparison), di mana seseorang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain secara online.

Mereka ingin mengalahkan teman-temannya di media sosial dengan menunjukkan bahwa foto atau video tentang kehidupannya lebih menarik.

Associate profesor fakultas studi media dan informasi dari University of Western Ontario, Anabel Quan-Haase, mencatat bahwa selfie dapat mengungkapkan bagaimana seseorang ingin dipandang oleh orang lain.

Dorongan untuk mendapatkan foto yang sempurna itu lah yang dapat menempatkan seseorang dalam bahaya.

"Ini adalah bagian dari budaya visual kita. Kita ingin membuat sesuatu yang baru, yang bakal menarik perhatian orang dan terkadang hal ini hanya bisa diwujudkan dengan mengambil risiko," ucap dia.

Sumber: Tribunnews.com/Surya.co.id/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas