Presiden Jokowi Tegaskan Komitmen Terhadap Perubahan Iklim dan Pemulihan Lingkungan
Jokowi meneguhkan komitmen terhadap perubahan iklim dan pemulihan lingkungan, melalui aksi yang jelas, konkret, dan dapat dilihat atau dikalkulasi.
Penulis: Johnson Simanjuntak
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneguhkan komitmen terhadap perubahan iklim dan pemulihan lingkungan, melalui aksi yang jelas, konkret, dan dapat dilihat atau dikalkulasi.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Persemaian Rumpin, sekaligus meluncurkan Program Mangroves for Coastal Resilience (M4CR) serta World Mangrove Center di Teluk Balikpapan, yang digelar di Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/6/2022).
Dalam tiga tahun ke depan, Pemerintah menargetkan akan ada 30 pusat persemaian dengan kapasitas produksi 10-12 juta bibit per tahun.
Dengan begitu, dalam setahun dapat menghasilkan kurang lebih 360 juta bibit atau benih siap tanam yang berkualitas.
"Kalau benih atau bibitnya ada, mau tidak mau barang (bibit/benih) ini harus kita tanam. Jadi bukan berapa hektar yang akan kita kerjakan, tapi berapa produksi bibit yang dapat kita hasilkan," katanya.
Baca juga: Jokowi Terbitkan Keppres Perpanjang Masa Jabatan Anggota DKPP Periode 2022-2027
Presiden Jokowi menyampaikan bibit tersebut akan ditanam di lahan-lahan kritis, di kabupaten atau provinsi yang rawan longsor, di Daerah Aliran Sungai terutama di hulunya.
Proses ini pun sudah dimulai, dengan didistribusikannya bibit ke kabupaten/kota untuk mengembalikan fungsi lahan kritis.
"Inilah proses merehabilitasi lingkungan kita, memperbaiki lingkungan kita dengan sebuah aksi yang jelas, konkret dan bisa dihitung," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan terimakasih kepada Bank Dunia, Pemerintah Jerman, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia atas perannya dalam mendukung pemulihan lingkungan.
Baca juga: Tanggapan Presiden Jokowi, Menkes, dan Epidemiolog soal Kenaikan Kasus Covid-19
Sebagaimana diketahui, pembangunan Persemaian Rumpin merupakan kerja sama antara KLHK, Kementerian PUPR, dan April Grup.
Kerja sama tersebut menghasilkan sebuah persemaian dengan manajemen yang tertata dan mampu memproduksi bibit berkualitas yang siap dikirim ke daerah-daerah yang membutuhkan.
"Sekali lagi, ini akan ada 30 persemaian seperti ini, tahun ini kita perkirakan akan jadi lagi 8, tahun depan tambah lagi, artinya step-step menuju ke perbaikan lingkungan itu konkret dan bisa dilihat," kata Presiden Jokowi.
Selanjutnya, Presiden Jokowi menjelaskan pemulihan lingkungan ditempuh melalui rehabilitasi mangrove.
Hingga akhir 2024, Presiden Jokowi menginstruksikan agar paling tidak 600 ribu lahan mangrove harus sudah terehabilitasi.
Program rehabilitasi mangrove ini ada di provinsi Riau, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Bali.
Baca juga: Jokowi Gerah Para Tokoh HIPMI Meneriakan Kata Lanjutkan: Hati-hati Ini Tahun Politik
"Artinya juga dimulai dari persemaian, dari pembibitan seperti ini, sehingga jelas dan konkret ke arah mana perbaikan-perbaikan itu kita lakukan, karena kita tahu hutan mangrove bisa mereduksi, menyerap karbon empat kali lipat dibanding hutan hujan tropis biasa," kata Jokowi.
Acara hari ini juga sekaligus merupakan rangkaian Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Presiden Jokowi menegaskan agar rangkaian peringatan dilakukan dengan aksi yang konkret, jelas, dan terkalkulasi semuanya.
Pemulihan Lahan Terdegradasi
Sementara itu, dalam laporannya Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan, kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia atau World Environment Day tahun 2022, dilaksanakan Jumat di Rumpin bukan tanpa alasan.
Hal ini semata karena seperti yang selalu ditegaskan dan diperintahkan oleh Presiden Jokowi untuk kegiatan yang delivered dan nyata dilaksanakan dan bermanfaat.
"Langkah yang nyata dimaksud sebagaimana keberadaan Pusat Persemaian skala besar di Rumpin ini, merupakan dorongan keras Bapak Presiden, dalam upaya pemulihan lahan terdegradasi. Yaitu melalui penyediaan bibit secara besar- besaran, untuk penanaman yang terus menerus dan terkontrol tumbuh menjadi pepohonan yang akan memperbaiki alam," kata Menteri Siti.
Pada acara ini juga dihadiri para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar negara sahabat dan pimpinan lembaga multilateral, Wagub Jabar dan Forkopimda serta para pejabat pusat dan daerah, KADIN, asosiasi dan bisnis leaders, para aktivis muda, green leaders dan Youth 20 atau Y20.