TRIBUNNEWS.COM - Sosok wasit yang dipukul oleh oknum anggota DPRD Tangerang Selatan dan viral di media sosial ternyata adalah seorang anggota TNI.

Kasus pemukulan wasit sepakbola oleh oknum anggota DPRD itu akhirnya diselesaikan secara damai setelah pelaku meminta maaf.

Sang pengadil lapangan yang bertugas itu ternyata adalah seorang anggota TNI dari Yonarhanudri-1/Kostrad yaitu Kopda Eka Kurniyawan.

Terkait insiden pemukulan oleh pemain saat dirinya menjadi wasit yang menyita perhatian publik, Eka mengaku persoalan tersebut sudah selesai.

Menurutnya, insiden itu merupakan salah satu tantangan ketika bertugas sebagai wasit.

"Saya juga menyadari bahwa kejadian seperti itu sudah menjadi tantangan tugas saya sebagai wasit. Saya sendiri berusaha selalu profesional di lapangan, tidak pernah saya tunjukkan bahwa saya ini seorang tentara," kata Eka seperti diceritakan dalam Facebook TNI Angkatan Darat.

Baca juga: Penjelasan Edy, Anggota DPRD Tangsel yang Pukul Wasit Karena Diganjar Kartu Merah Saat Ikut Tarkam

Baca juga: Nasib Anggota DPRD Tangsel Edy Mamat setelah Pukul Wasit karena Dapat Kartu Merah dalam Pakujaya Cup

Kopda Eka merupakan salah satu wasit nasional dan saat ini masih berstatus sebagai prajurit TNI aktif.

Sejak kecil, Kopda Eka rupanya memang suka dengan olahraga sepakbola dan pernah tergabung dalam tim sepakbola Rajawali.

"Sejak kecil saya memang suka sekali sepakbola. Di Batalyon saya tergabung dalam tim sepakbola Rajawali dan beberapa kali mengikuti pertandingan antar satuan," ungkap Kopda Eka.

Perjalanan Kopda Eka menjadi wasit bermula ketika ia mencoba mengikuti seleksi wasit.

Ia lalu dinyatakan lulus untuk mengikuti pelatihan wasit tingkat daerah serta mendapatkan sertifikat wasit C-3 pada 2018 di Kota Bekasi.

Kemudian pada 2020, Kopda Eka kembali menempuh Lisensi C-2 wasit di Jakarta, dan pada 2021 menempuh Lisensi C-1 Nasional di Palembang.

Setelah mendapat sertifikat Lisensi C-1 Nasional itu, Kopada Eka beberapa kali memimpin pertandingan sepakbola tingkat daerah atau yang dikenal dengan istilah tarkam/antar kampung serta pertandingan sepakbola junior.

Seiring berjalan, Kopda Eka juga kerap diminta menjadi wasit di sejumlah pertandingan yang digelar di Jabodetabek dan pertandingan yang digelar oleh PSSI Banten.

Baca juga: Sorotan Piala Presiden 2022: Persikabo Kalah Tak Wajar, Djanur Keluhkan Inteligensi Wasit

Baca juga: Wasit Nasrullah Kabirov Dipuji Warganet, Suporter Garuda Ramai-ramai Mencari Akun Instagramnya

Kisah Kopda Eka dalam memimpin pertandingan sepakbola terus berlanjut.

Pada musim 2021/2022, Kopda Eka berhasil lulus overtest untuk dapat bertugas di kompetisi Liga 3 Asprov Banten dan berlanjut ke Liga 3 tingkat Nasional.

Saat Piala Soerartin U-13 2022 digelar, Kopda Eko bahkan memimpin pertandingan sampai partai final.

Kopda Eka sebenarnya kerap diminta untuk memimpin sejumlah pertandingan di luar kota.

Hanya saja hal itu ia tolak lantara bertepatan dengan saat menjalankan tugas di Batalyon.

"Beberapa kali saya diminta menjadi wasit pertandingan di luar daerah, namun saya tolak karena bertepatan dengan tugas-tugas saya di Batalyon. Jadi saya biasanya bertugas sebagai wasit untuk pertandingan di wilayah Jabodetabek dan Banten saja," ujar Kopda Eka.

Diberitakan sebelumnya, video yang memperlihatkan aksi Anggota DPRD Tangerang Selatan (Tangsel)  memukul wasit saat pertandingan sepak bola viral di media sosial.

Dalam video yang beredar terlihat politisi Fraksi Gerindra, Edy Mamat, memukul wasit karena memprotes keputusan yang memberikannya kartu merah dalam pertandingan sepak bola di Stadion Mini Paku Jaya, Tangerang Selatan, Banten.

Setelah ditelusuri Tribunnews.com, kejadian tersebut terjadi saat turnamen Pakujaya Cup 2 pada Jumat (10/6/2022).

Kedua pihak sepakat saling memaafkan atas kejadian di lapangan hijau.

Namun setelah aksi ini, Edy Mamat mendapatkan sanksi dari panitia penyelenggara.

Edy Mamat mendapat hukuman larangan bermain dalam turnamen antar kampung (tarkam) Pakujaya Cup.

Larangan dari panitia ini berlaku selama dua tahun berturut-turut.

Tak hanya Edy Mamat, klubnya Orkil FC juga dilarang bermain pada tahun depan di turnamen yang sama.

(Tribunnews.com/Tio, Siti)