Pengamat Usulkan Prajurit TNI yang Bertugas di Wilayah Konflik Mendapat Tunjangan Lebih
Faktor ekonomi prajurit maupun keluarga prajurit yang ditinggalkan, bisa memicu munculnya persoalan di saat seorang prajurit menggemban tugas negara.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Willem Jonata
FS adalah tersangka pembacok Ustaz Asep di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya beberapa waktu lalu.
Setelah ditangkap, FS buka suara mengaku membeli amunisi dari Jhon Sondegau.
"Dari keterangan FS, maka anggota (kita) menjemput JS untuk dimintai keterangan," kata Herman.
Kebetulan, saat petugas sampai di rumah Jhon Sondegau, di sana ada Praka AKG.
"Secara kebetulan, saat itu oknum AKG berada di rumah JS, sehingga keduanya langsung dibawa untuk pemeriksaan," sambungnya.
Dari penangkapan itu, Praka AKG mengakui dirinya telah menjual amunisi kepada Jhon Sondegau.
Jhon Sondegau menjual amunisi yang dibelinya itu kepada FS, anggota KKB.
Dari rekaman video yang beredar, Praka AKG mengaku sebagai anggota Yonif 743.
Praka AKG merupakan Satgas Apter Kodim Persiapan Intan Jaya.
Ketika diinterogasi, dia menitikkan air mata.
Dia mengakui sudah menerima Rp 2 juta dari hasil penjualan amunisi tersebut.
Tiap butir amunisi, dibanderol dengan harga Rp 200 ribu.(Malvyandi Haryadi)