Zara Persembahkan Lukisan untuk Eril, Tulis Pesan Haru: Thank You For Being The Best Big Brother
Zara diduga menjadi sosok yang melukis wajah Eril dan dibawa saat pemakaman kemarin (13/6/2022). Eril juga disebut kakak hingga mentor terbaik.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Prosesi pemakaman Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah selesai dilakukan pada Senin (13/6/2022) kemarin.
Namun ada hal yang menjadi tanda tanya yaitu terkait lukisan wajah Eril yang selalu dibawa oleh adik perempuannya, Camillia Laetitia Azzahra atau akrab disapa Zara.
Pertanyaan yang dimaksud adalah siapakah yang melukis wajah Eril tersebut?
Sepertinya pertanyaan tersebut telah terjawab melalui akun TikTok bernama @sorryoutoforder.
Dalam video terakhir yang diunggah akun tersebut pada Senin (13/6/2022) disebut bahwa sosok yang melukis wajah Eril itu adalah Zara sendiri.
Baca juga: Sekjen Gerindra Sambangi Ridwan Kamil: Pak Prabowo Ikut Berduka atas Kepulangan Eril
Baca juga: 10 Momen Prosesi Pemakaman Eril: Saat Jenazah Diturunkan hingga Pidato dari Ridwan Kamil
Hal ini diketahui dari tulisan di kolom caption yang menyatakan bahwa Zara mencoba melukis wajah Eril dengan sebaik-baiknya.
“Aku mencoba yang terbaik untuk melukisnya (wajah Eril) dengan gaya Van Gogh,” tulis @sorryoutoforder.
Selain itu, dalam kolom caption, dituliskan pula ucapan terimakasih dengan bahasa Inggris kepada Eril karena telah menjadi sosok kakak, teman, dan mentor terbaik bagi Zara.
“Terimakasih telah menjadi kakak terbaik di dunia, telah menjadi teman terbaik yang selalu mendengarkan dan bercanda denganku, serta menjadi mentor dalam hidup.”
“Aku mencintaimu selalu, semoga kamu beristirahat dalam cinta. Dengan tulus, adik perempuamu, Zara,” tulisnya.
Kemudian terkait isi video tersebut diperlihatkan proses sosok yang diduga Zara melukis dari awal hingga menjadi lukisan Eril yang nampak tersenyum lepas.
Selain itu, tertulis pula bahwa lukisan tersebut didedikasikan untuk Eril.
Selanjutnya, adapula keterangan lain terkait inspirasi lukisan Eril tersebut yaitu ketika kakak Zara itu berasda di sebuah toko souvenir di dekat pegunungan ’Toblerone’.
Hingga saat ini, Selasa (14/6/2022), video tersebut telah ditonton sebanyak 2,2 juta kali dan disukai lebih dari 320 ribu pengguna TikTok.
Ridwan Kamil Tunjukan Keindahan Cimaung hingga Bacakan Puisi untuk Eril
Gubernur Jawa Barat sekaligus ayah dari Eril, Ridwan Kamil kembali mengunggah hal terbaru terkait pemakaman putra sulungnya tersebut.
Hal yang dimaksud adalah video pemandangan Cimaung yang menjadi lokasi dikebumikannya Eril dan diunggah di akun Instagram pribadinya, @ridwankamil pada Selasa (14/6/2022).
Dalam video tersebut, Terlihat siluet pegunungan yang terekam.
Lantas dalam keterangannya, akun Kang Emil menuliskan waktu ziarah ke makam Eril.
Kepada masyarakat yang ingin berdoa dan berziarah, ia menyediakan waktu mulai pukul 08.00 WIB-17.00 WIB.
Ini unggahannya:
"Greetings from beautiful Tigerwater yang indah permai.
Dear warga tercinta, jika ingin mendoakan sambil berziarah, waktunya adalah jam 08.00-17.00.
Hatur Nuhun."
Sebelumnya saat pemakaman, Ridwan Kamil juga mempersembahkan sebuah puisi yang dibacakannya ketika berpidato.
Pidato Ridwan Kamil diawali dengan mewakili Eril untuk meminta maaf kepada masyarakat yang pernah memperoleh tindakan kurang berkenan.
Selain itu, jika ada masyarakat atau rekan terdekat Eril masih memiliki urusan dunia, Ridwan Kamil ingin agar yang bersangkutan menghubungi pihaknya untuk diselesaikan.
“Kami memohon dibukakan pintu maaf untuk ananda Emmeril Kahn Mumtadz apabila selama hidupnya ada ucapan, ada tindakan yang kurang berkenan, kami mohon dibukakan pintu maaf.”
“Jika ada hal-hal yang masih bersangkut paut dengan urusan di dunia, urusan utang-piutang, dan lain-lain yang berhubungan, kami mohon segera menghubungi keluarga kami untuk kami selesaikan agar almarhum bisa lepas dari tanggung jawab di dunia,” kata Ridwan Kamil, dilansir Tribunnews.com.
Lebih lanjut, menurut Ridwan Kamil, kehilangan Eril tanpa ada kepastian selama dua pekan merupakan waktu yang sangat panjang.
Hanya saja hal tersebut bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat terkait hilangnya Eril ketika belum ditemukan jasadnya.
“Selama 14 hari, Allah memberikan waktu kepada kita untuk memberikan petunjuk kepada kita untuk mengambil pelajaran dari apa yang kita lihat, dengar, dan luangkan," ujarnya.
Selanjutnya, Ridwan Kamil pun jujur bahwa hilangnya Eril selama 14 hari dan tanpa kepastian merupakan sesuatu yang melelahkan.
Namun di balik itu, Ridwan Kamil mengaku memperoleh pelajaran terkait hilangnya Eril yaitu kehidupan putra sulungnya yang singkat, tetapi dianggap penuh manfaat.
“Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan namun kami pun banyak mendapat pelajaran dan kearifan."
"Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat," terangnya.
Baca juga: Pidato Lengkap Ridwan Kamil saat Pemakaman Eril: Tentang Hidup Eril yang Rasanya Terlalu Singkat
Ridwan Kamil pun menganggap meninggalnya Eril merupakan bentuk pencukupan amal di dunia oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“Dua puluh tiga tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar.”
“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.”
“Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku pihak keluarganya sebenarnya sudah menyiapkan hati jika memang jasad Eril tidak diketemukan.
Namun menurutnya, lantaran panjatan doa yang dilimpahkan kepada Eril maka Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dengan ditemukannya jasad putra sulungnya tersebut.
“Mungkin akan berat tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati kalau kami tidak akan pernah melihat lagi jasadnya untuk terakhir kali.”
“Bukanlah Eril di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika wafat di Swiss yang jauhnya tidak berbilang? Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang?”
“Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup untuk kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut oleh langit dan bumi," kata Ridwan Kamil.
Di akhir pidato, ia pun menganggap hilangnya Eril merupakan kehilangan terdahsyat.
Lantas, pada saat yang bersamaan, Ridwan Kamil bersyukur dianugerahi sosok seperti Eril yang menjadi putranya lantaran mendatangkan cinta bagi Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
“Kematian Eril merupakan kehilangan yang sungguh dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga, kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.”
“Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua," tandasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Chrysna)
Artikel lain terkait Putra Ridwan Kamil Kecelakaan