Ridwan Kamil Unggah Video Kebersamaan dengan Arka: Kita Selesaikan Masjid Al Mumtadz Ini
Ridwan Kamil mengunggah video kebersamaan dengan Arka dan menyebut akan menyelesaikan Masjid Al Mumtadz bersama anak bungsunya itu.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengunggah video reels dengan anak angkatnya, Arkana Aidan Misbach pada hari ini, Rabu (15/6/2022) di akun Instagram pribadinya, @ridwankamil.
Dalam unggahan tersebut, nampak Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya menggandeng tangan Arka beserta melihat kerangka bangunan masjid Al Mumtadz yang sedang dalam proses pembangunan.
Ridwan Kamil pun juga menuliskan caption untuk Arka yaitu berupa semangat kepada anak angkatnya tersebut untuk membangun dunia yang lebih baik dan mulia seperti apa yang dilakukan oleh putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Selain itu, Ridwan Kamil juga berjanji akan mencintai dan mendidik Arka layaknya seperti yang dilakukannya kepada Eril.
Ridwan Kamil pun bercita-cita untuk menyelesaikan masjid Al Mumtadz bersama Arka.
Baca juga: Warga Terus Berdatangan ke Makam Anak Gubernur Ridwan Kamil, Petugas: Silih Berganti
Baca juga: MOMEN Ridwan Kamil dan Keluarga Ziarah ke Makam Eril, Tunjuk Pemandangan Gunung dan Langit Biru
Ini isi lengkap tulisan caption dari Ridwan Kamil.
“Dear Arka,
Saatnya kamu meneruskan semangat A Eril, membangun dunia yang lebih baik dan lebih mulia.
Kami akan mencintai dan mendidikmu, seperti kami mencintai dan mendidik A Eril.
Bismilah, kita mulai dengan menyelesaikan Masjil Al Mumtadz ini ya Arka. Semangat Arkana Aidan,” tulis Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Arkana terlihat pertama kali saat Ridwan Kamil kembali di hari pertamanya bekerja seusai melakukan pencarian Eril di Swiss.
Pada hari pertama kerja, Ridwan Kamil mengajak Arkana ke Gedung Sate saat akan memimpin rapat.
"Alhamdulillah sehat. Saya rapat dulu ya."
"Terima kasih. Nanti ada waktunya saya bicara," kata Ridwan Kamil kepada awak media.
Kehadiran Arka bersama sang ayah membuat suasana Gedung Sate terasa lebih ceria.
Ridwan Kamil bahkan meminta Arka melambaikan tangan pada puluhan awak media.
"Arka dadah dulu," ucapnya sambil menggendong Arka di hadapan puluhan awak media yang sudah menunggu.
Ridwan Kamil pun melempar senyum pada awak media.
Ridwan Kamil: Kematian Eril Merupakan Kehilangan Terdahsyat
Prosesi pemakaman Eril telah dilakukan pada Senin (13/6/2022) lalu di Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pada prosesi tersebut, Ridwan Kamil pun menyempatkan untuk berpidato untuk Eril.
Pidato Ridwan Kamil diawali dengan mewakili Eril untuk meminta maaf kepada masyarakat yang pernah memperoleh tindakan yang kurang berkenan.
Baca juga: Pidato Lengkap Ridwan Kamil saat Pemakaman Eril: Tentang Hidup Eril yang Rasanya Terlalu Singkat
Selain itu, jika ada masyarakat atau rekan terdekat Eril masih memiliki urusan dunia, Ridwan Kamil ingin agar yang bersangkutan menghubungi pihaknya.
“Kami memohon dibukakan pintu maaf untuk ananda Emmeril Kahn Mumtadz apabila selama hidupnya ada ucapan, ada tindakan yang kurang berkenan, kami mohon dibukakan pintu maaf.”
“Jika ada hal-hal yang masih bersangkut paut dengan urusan di dunia, urusan utang-piutang, dan lain-lain yang berhubungan, kami mohon segera menghubungi keluarga kami untuk kami selesaikan agar almarhum bisa lepas dari tanggung jawab di dunia,” kata Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, menurut Ridwan Kamil, kehilangan Eril tanpa ada kepastian selama dua pekan merupakan waktu yang sangat panjang.
Hanya saja hal tersebut bisa diambil hikmahnya oleh masyarakat terkait hilangnya Eril ketika belum ditemukan jasadnya.
“Selama 14 hari, Allah memberikan waktu kepada kita untuk memberikan petunjuk kepada kita untuk mengambil pelajaran dari apa yang kita lihat, dengar, dan luangkan,"ujarnya.
Selanjutnya, Ridwan Kamil pun jujur bahwa hilangnya Eril selama 14 hari dan tanpa kepastian merupakan sesuatu yang melelahkan.
Baca juga: Pernah Kehilangan Seorang Anak, Faisal Sampaikan Duka Cita untuk Ridwan Kamil atas Meninggalnya Eril
Namun di balik itu, Ridwan Kamil mengaku memperoleh pelajaran terkait hilangnya Eril yaitu kehidupan putra sulungnya yang singkat, tetapi dianggap penuh manfaat.
“Dalam rentang 14 hari yang sejujurnya sangat melelahkan namun kami pun banyak mendapat pelajaran dan kearifan."
"Tentang hidup Eril yang secara kasat mata rasanya terlalu singkat tapi setelah dicermati ternyata kehidupannya sangat padat penuh manfaat," terangnya.
Ridwan Kamil pun menganggap meninggalnya Eril merupakan bentuk pencukupan amal di dunia oleh Tuhan Yang Maha Esa.
“23 tahun mungkin belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar.”
“Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari tapi tentang tiap hela nafas yang dipakai berbuat baik walau kecil dalam sehari-hari.”
“Kami mengikhlaskan Eril pergi karena kami akhirnya menyadari bahwa Allah telah mencukupkan seluruh amal-amalnya untuk menutupi kemungkinan bertambah kekhilafannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengaku pihak keluarganya sebenarnya sudah menyiapkan hati jika memang jasad Eril tidak diketemukan.
Namun menurutnya, lantaran panjatan doa yang dilimpahkan kepada Eril maka Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk dengan ditemukannya jasad putra sulungnya tersebut.
“Mungkin akan berat tapi kami sebenarnya sudah menyiapkan hati kalau kami tidak akan pernah melihat lagi jasadnya untuk terakhir kali.”
“Bukanlah Eril di New York yang berada jauh di seberang, mengapa tidak jika wafat di Swiss yang jauhnya tidak berbilang? Bukankah tiap sejengkal tanah adalah milik Allah yang menentukan segala pergi dan pulang?”
“Luncuran doa yang dipanjatkan dari berbagai penjuru negeri adalah limpahan pertanda yang lebih dari cukup untuk kami untuk yakin barangkali Allah memang yang menghendaki agar kepulangannya disambut oleh langit dan bumi," kata Ridwan Kamil.
Baca juga: Ridwan Kamil Melepas Eril, Selamat Jalan Anakku Sayang, Doa Kami Akan Selalu Menerangi Kuburmu
Di akhir pidato, ia pun menganggap hilangnya Eril merupakan kehilangan terdahsyat.
Lantas, pada saat yang bersamaan, Ridwan Kamil bersyukur dianugerahi sosok seperti Eril yang menjadi putranya lantaran mendatangkan cinta bagi Ridwan Kamil dan Atalia Praratya.
“Kematian Eril merupakan kehilangan yang sungguh dahsyat. Dalam momentum waktu yang nyaris sejajar, kami merasakan kehilangan yang paling besar. Tapi seketika itu juga, kami merasa dilimpahi kasih yang akbar.”
“Terakhir, kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya bahkan dalam pulangnya masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua.”
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Putra Ridwan Kamil Kecelakaan